Di jendela
: danes art
ketika kulihat dirimu dari jendela
sepasang kunang
ragu bercumbu
kau adalah senja di setiap taman,
kuas setengah basah
sapaan pagi di senyap hari
sedang angin lirih saja di jendela
seperti buih wiski
sejenak mampir di celah bibir
malam lewat selekas cumbumu
payung-payung untuk wajah tengadah
yang telanjur basah
dan di tanganku leleh lilin
meski tak ingin
seperti Qays yang membayangkan
kaktus tua adalah Layla
kukirim nyanyian ini
untuk seratus burung
menyapa riak air dalam dirimu
pada hari yang berakhir sebagai hari
kunyatakan pada diri
: matahari benam di jendela yang lain
Aku melihatmu
Aku melihatmu di jalan jalan
di setiap papan perhentian
Antara bus kota
dan nyanyian penyanyi gelandang
Kota ini penuh hujan
Serintik di rambut penarik becak
Serinai di punggungnya
bercampur peluh
Lampu berubah merah
anak anak berlarian menawarkan koran
sedikit sayat sakit terkulum senyum simpulnya
Aku melihatmu menawarkan manisan
namun mereka berlalu
dengan segenggam koin bergambar wajahmu
Biarkan payung mereka tertutup
Kita bersama menari
Sebelum loket terbuka
Aku akan kembali ke kota ini
Bersamamu, menyaksikan pelangi
mendengar tawa anak anak lagi