Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Sup Sumsum Kerbau di Medan

Kompas.com - 04/07/2008, 15:30 WIB

Makanan ini sangat unik. Namanya roti tissue. Disebut demikian karena roti ini sangat tipis. "Tak lebih dari setengah millimeter tebalnya, bahkan seperti kertas," ujar Sinarli Salim (52) , pemilik Rice Talk. Tempat ini satu-satunya yang menjual roti jenis ini. Roti tissue dibuat dari tepung terigu. Proses pembuatannya menggunakan mesin khusus yang memutar adonan hingga tipis.

Uniknya, saat disajikan tingginya mencapai setengah meter lebih. Bentuknya mengerucut seperti terompet. Roti tissue ini garing seperti kerupuk. Di resto ini, roti tissue disajikan dengan toping cokelat, keju atau stroberi. Harganya berkisar antara Rp 8000 dan Rp. 9000. Jika ingin lebih gurih, bisa memilih roti tissue plus telor.

"Di atas roti akan diberi olesan telor baru dipangang, makanya rasanya lebih enak," terang pengusaha beranak empat ini. Jangan bingung cara menyantap "pyramid" ini saat terhidang di atas meja. Cukup sobek bagian sisinya mulai dari atas.

"Dimakannya pun biasanya beramai-ramai," ujar suami Jijin (46). Dalam sehari, lebih dari 100 porsi roti terjual. Penggemarnya amat banyak karena roti jenis ini tak ada yang menjualnya selain di sini.

Untuk menu utamanya, andalan resto di kawasan Merdeka Walk ini adalah nasi kandar. Tiap porsi makanan ini terdiri dari kari kambing, roti jala, canai acar, tumisan sayur dan nasi. Pilihan nasinya ada dua, yakni nasi putih atau nasi bryani. Yakni terakhir itu adalah nasi gurih yang dimasak dengan rempah khas melayu. Ada pula pelengkapnya yakni aplam yang menjadi kerupuk khas India.

Jika emoh menyantap kambing, kari ayam bisa dipilih. Di sini, semua kari tidak pakai santan. Jadi murni hanya rempah yang tajam yang buat kuahnya mengental hingga seperti santan. Harga menu set lengkap ini Rp 18 ribu. Resto yang buka mulai pukul 11.30 WIB ini juga menyajikan minuman spesial, seperti cranberry yang dicampur jus sirsak dan jeruk. Namanya Three combi.

Ada juga jus kedondong yang dicampur cranberry dan sirsak. Karena tampilannya berwarna hijau, putih dan merah seperti bendera Italia, makanya disebut Italian Job. 

Lontong Medan Kak Lin

Lontong memang pas disantap kala pagi hari. Tak terkecuali di Medan, kebiasaan sarapan dengan lontong sudah jadi rutinitas anak sekolah dan para pekerja di sini. Seperti di Jawa atau Sumatra, olahan makanan ini tak jauh-jauh dari model lontong sayur kebanyakan. Bedanya, cita rasa dan penambahan lauk yang membuat lontong medan jadi istimewa.

Apalagi bagi penyuka makanan pedas dan gurih. "Di sini makanan harus pedas, baru laku," ujar Ibu Lina (40), penjual lontong Medan paling laris di kawasan Cik Ditiro. Bukan saja karena 17 tahun lalu kedai lontong miliknya ini sudah berdiri. Tapi pelanggannya yang pejabat sampai anak sekolahan itu rela antri jika hendak menyantap lontong medan buatan Lin, demikian sapaan perempuan ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com