Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suciwati Yakin Tersangka Baru Pembunuh Munir Orang BIN

Kompas.com - 12/06/2008, 21:04 WIB

JAKARTA, KAMIS - Istri almarhum Munir, Suciwati tidak terlalu kaget terkait pernyataan Kabareskrim Komjen Pol Bambang Hendarso yang menyatakan akan ada tersangka baru pembunuh suaminya. Seharusnya, menurut Suciwati,  sudah sejak lama Polri sudah bisa  menangkap aktor lain yang dianggap paling bertanggung jawab selain Pollycarpus atas apa yang sudah terungkap di persidangan.

"Saya juga sudah berkali-kali mengatakan atas apa yang terungkap di persidangan. Harusnya, yang ditangkap adalah dari BIN karena ada konspirasi dengan Pollycarpus. Polri juga tahu kok da sudah berkali-kali juga saya katakan kepada publik. Tapi, kita lihat saja siapa tersangka barunya itu, mudah-mudahan seperti yang sudah diduga sebelumnya," kata Suciwati kepada Persda Network, Kamis (12/6).

Sementara Wakadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Abubakar Nataprawira saat dikonfirmasi memberi kepastian, tersangka baru pembunuh Munir paling lambat dilakukan bulan ini. Namun, ia tidak bisa memastikan kapan persisnya.

"Intinya akan dilakukan secepatnya. Dalam bulan Juni ini. Jadi, kita tunggu saja siapa orangnya itu," singkat Abubakar saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Rencana Polri untuk menahan tersangka baru pembunuhan Munir diungkapkan oleh Kabareskrim  Bambang Hendarso saat mendampingi Kapolri Jenderal Sutanto dalam dengar pendapat dengan Komisi III DPR yang membidangi masalah hukum dan HAM. Kepada wartawan menjelaskan, bukti-bukti yang sudah terkumpul saat ini sudah bisa melakukan penangkapan terhadap tersangka baru pembunuh Munir. Namun, Bambang Hendarso enggan menjelaskan, siapa yang dimaksud.

"Sekarang ini, untuk bukti permulaannya sudah cukup. Dan dalam waktu dekat akan ada tindakan kepolisian yang akan diambil yaitu dengan penahanan kepada yang bersangkutan," kata Bambang.

Ia menjelaskan, Polri sudah melakukan proses yang cukup panjang. Termasuk dalam melakukan penyelidikan di dalam maupun luar negeri dalam menindak lanjuti pengungkapan siapa aktor utama pelaku pembunuhan Munir selain Pollycarpus. Dijelaskan pula, terkait dalam kerangka  yuridis yang dijeratkan pada tersangka ini nantinya adalah adalah pasal 55 jo pasal 340 KUHP.

"Bareskrim Polri menyadari betul yang divonis itu (Pollycarpus) adalah pelaku lapangan dan sudah memiliki kekuatan hukum tetap. Mudah-mudahan, kasus ini bisa secepatnya terungkap," tegas Bambang.

Suciwati kembali menyatakan, dirinya tidak akan merasa lelah sedikit pun untuk tetap bersabar, menunggu kasus ini terungkap secara jelas dan menyeret aktor utama pembunuh suaminya ke pengadilan.

"Sudah menjadi kewajiban bagi saya untuk bersabar, kasus ini bisa selesai secepatnya. Dan mudah-mudahan saja Polri tidak salah tangkap. Bila mengacu pada apa yang terungkap di persidangan, mustinya yang ditangkap adalah orang BIN bukan selevel Pollycarpus, " tandas Suciwati. (Persda Network/yat/ugi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com