JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari seratus calon legislatif (caleg) yang diprediksi lolos sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada Pemilu 2024 terindikasi dinasti politik.
Para caleg tersebut merupakan keluarga dari pejabat publik yang pernah atau sedang menjabat, baik anak, istri, adik, suami, kakak, keponakan, atau memiliki hubungan kekerabatan lain.
Temuan ini tertuang dalam laporan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang ditulis oleh Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes. Arya telah mengizinkan Kompas.com untuk memberitakan temuan ini.
“Anggota DPR yang memiliki hubungan dengan dinasti politik cukup tinggi. 138 dari 580 anggota DPR memiliki hubungan dengan dinasti (atau 23,8 persen dari total anggota DPR),” tulis Arya.
Dilihat berdasarkan partai politik (parpol), caleg DPR terpilih yang terindikasi dinasti politik paling banyak berasal dari Partai Nasdem. Menyusul selanjutnya PDI Perjuangan, lalu Partai Gerindra.
Sementara, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi parpol dengan persentase caleg dinasti politik paling minim.
Berikut komposisi anggota DPR terpilih berdasarkan hubungan dengan dinasti politik:
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Partai Gerindra
PDI Perjuangan
Partai Nasdem
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Partai Amanat Nasional (PAN)
Partai Demokrat
Dari jumlah tersebut, caleg yang merupakan anak pejabat publik menempati persentase dinasti politik paling tinggi (53 orang). Menyusul kemudian istri (30 orang) dan adik (20 orang) dari pejabat publik.
Ada pula suami (10 orang), kakak (7 orang), keponakan (7 orang) dari pejabat publik, dan hubungan kekerabatan lainnya (11 orang).
https://nasional.kompas.com/read/2024/04/26/05150041/csis--138-dari-580-caleg-terpilih-di-dpr-terasosiasi-dinasti-politik