Salin Artikel

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan mengusung kadernya untuk menjadi calon wakil gubernur (Cawagub) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Daerah Khusus Jakarta.

Hal ini diungkap Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dalam acara halal bi halal Rumah Juang Relawan Jokowi (RJ2), di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2024).

Kaesang menilai, suara PSI pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 cukup menjadi modal untuk mengusung kadernya sendiri untuk maju dalam kontestasi Pilkada di Jakarta.

“Karena kalau yang kita lihat sekarang kan kita punya beberapa (daerah) yang mungkin cukup banyak kursinya, salah satunya adalah Jakarta, di mana saya rasa kita bisa sebagai cawagub nanti untuk di DKI,” kata Kaesang.

Tak hanya di Jakarta, Kaesang meyakini kader PSI juga akan maju dalam pilkada baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di beberapa daerah lain, misalnya di Jawa Tengah.

“Jawa Tengah mungkin juga kita juga akan mengajukan calon kita sendiri juga, walaupun kita cuma punya dua kursi, Semarang kita punya lima, dan pastinya Solo, Solo mengajukan sendiri juga,” ucapnya.

“Kita tinggal siapa nanti yang berkenan maju atau mendaftar lewat PSI jadi calon Wali Kota solo, karena kita punya lima kursi di sana,” kata putra bungsu Presiden RI Joko Widodo itu.

Kaesang menyebut, PSI juga akan berkoalisi dengan partai politik lain untuk dapat bertarung dalam Pilkada serentak 2024. Ia mengatakan, kader PSI akan diutamakan untuk bisa maju dalam Pilkada yang akan digelar tahun ini.

“Kemungkinan ada beberapa partai yang bergabung dengan PSI untuk di beberapa Pilkada,” kata Ketua Umum Partai berlambang Mawar itu.

“Surabaya dan yang pasti NTT (Nusa Tenggara Timur) kita punya banyak sekali kursi, terus Tanimbar (Maluku), Tanimbar kemungkinan kita akan maju sebagai bupatinya juga,” ucapnya.

https://nasional.kompas.com/read/2024/04/19/16050121/psi-akan-usung-kader-jadi-cawagub-jakarta-dan-wali-kota-solo

Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke