Salin Artikel

Pengamat: China Undang Prabowo karena Ingin Curi “Start”

Dinna mengatakan, China ingin memastikan bahwa kerja sama mereka dengan Indonesia di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak berubah ketika Prabowo menjabat.

“Jadi China curi start, ingin langsung bikin deal supaya tidak ada hal yang berubah lebih buruk pada China sejak Jokowi. Kemungkinan besar China juga sodorkan bantuan, kerja sama dan investasi baru. China ‘nge-gas’,” kata Dinna saat dihubungi, Kamis (4/4/2024).

Dinna berpendapat, Prabowo ke China utamanya bukan sebagai Menhan. Topik utama pembicaraan pun bukan soal pertahanan.

“Yang dibicarakan dan dikunjungi bukan melulu pertahanan, bahkan bukan utamanya pertahanan,” tutur Dinna.

“Memang tidak umum, karena biasanya pelantikan dan serah terima dulu barulah keliling negara lain sebagai presiden. Tapi ini menunjukkan bahwa Prabowo senang isu luar negeri dan ingin tampil sebagai sosok pemimpin internasional,” kata Dinna.

Dinna mengatakan, China jelas bangga karena dikunjungi pertama oleh Prabowo sebagai pemenang Pilpres 2024.

Kunjungan pertama itu merupakan gestur penting tentang arah hubungan luar negeri.

Prabowo melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden China Xi Jinping pada Senin (1/4/2024).

Keesokan harinya, Ketua Umum Partai Gerindra itu menemui Perdana Menteri China Li Qiang dan Menteri Pertahanan China Admiral Dong Jun.

Setelah itu, Prabowo bertolak ke Jepang dan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida dan Menhan Jepang Kihara Minoru di Tokyo, Jepang, Rabu (3/4/2024) waktu setempat.

“(Prabowo) ke Jepang simbol bahwa kubu Barat tidak perlu khawatir ditinggalkan, karena Indonesia tetap komitmen kerja sama dengan sekutu-sekutu Barat,” kata Dinna.

Dalam konteks ini, Jepang beraliansi dengan Amerika Serikat, India, dan Australia membentuk Aliansi QUAD.

Senada dengan Dinna, pengamat hubungan internasional Hikmahanto Juwana mengatakan bahwa China, dan juga Jepang, ingin mencuri start diplomasi.

Hikmahanto mengatakan bahwa China dan Jepang tidak peduli dengan sengketa Pilpres 2024 yang sedang berjalan di Mahkamah Konstitusi (MK) RI.

“Dari negara yang menerima (Prabowo), mereka sudah menganggap Prabowo sebagai presiden terpilih meski ada proses di MK,” tutur Hikmahanto.

“Negara-negara ingin curi start untuk membangun hubungan yang baik dengan pemerintahan Prabowo karena menganggap Indonesia sangat penting dalam percaturan geopolitik dan geoekonomi mereka,” ucap Hikmahanto.

Prabowo ingin terus menganut politik luar negeri bebas aktif.

China berseteru dengan AS, sedangkan Jepang beraliansi dengan AS. Jepang adalah representasi AS di kawasan.

“Pak Prabowo ingin kita lebih erat bekerja sama dengan siapa pun, maka beliau selalu sampaikan, ‘1000 teman terlalu sedikit, 1 musuh terlalu banyak’,” kata Hikmahanto.

https://nasional.kompas.com/read/2024/04/04/17084641/pengamat-china-undang-prabowo-karena-ingin-curi-start

Terkini Lainnya

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke