Salin Artikel

Sekjen Tegaskan Kaesang Tetap Pimpin PSI untuk Siapkan Pemilu 2029

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan, Kaesang Pangarep tetap akan memimpin PSI setelah kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 selesai.

Ia juga menegaskan Kaesang tetap memimpin PSI untuk bersiap menghadapi Pemilu 2029 mendatang.

"Kabar gembiranya, Mas Kaesang akan tetap bersama PSI, akan tetap jadi ketum PSI untuk memenangkan Pemilu 2029," ujar Raja Juli di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).

Menurutnya, setelah Kaesang bergabung, PSI selalu ramai dibicarakan dan diberitakan.

Di sisi lain, PSI dan Kaesang menuai kritikan soal politik dinasti dan melanggar demokrasi.

Akan tetapi, Raja Juli menegaskan tidak ada aturan yang dilanggar karena masuknya Kaesang ke PSI sudah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tanggal (AD/ART).

Lebih lanjut, ia menyinggung soal PSI yang tidak lolos parlemen.

Meski begitu, Raja Juli menegaskan ada kenaikan suara yang signifikan, yakni dalam 120 hari, PSI sudah mampu menarik 4.260.169 pemilih.

"Dari awal 1,8 persen jadi 2,8 persen. Jadi sama sekali bagi kami ini modal baik. Tadi boleh dikatakan DPRD mengalami lonjakan luar biasa. Sekarang ada 16 kabupaten/kota yang kami punya fraksi sendiri, menentukan sikap seperti kami di Jakarta pada periode lalu," jelas Raja Juli.

"Di Jakarta kami tetap punya kursi, lalu Tangsel, Kota Tangerang, sampai di ujung Papua kami punya kursi. Ini jadi modal kami untuk bergerak kembali lima tahun yang akan datang," tambahnya mn

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/22/08513011/sekjen-tegaskan-kaesang-tetap-pimpin-psi-untuk-siapkan-pemilu-2029

Terkini Lainnya

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke