Dalam peninjauan, Kepala Negara melihat proses pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Jokowi pun menyebut, pelayanan BPJS Kesehatan di RSUD tersebut sudah baik.
“Saya ingin memastikan pelayanan rumah sakit di sini baik, dan saya lihat tadi di pendaftaran BPJS semuanya berjalan cepat,” ujar Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat.
Jokowi mengatakan, RSUD Sibuhuan memiliki 17 dokter spesialis. Jumlah itu sudah melampaui standar tujuh dokter spesialis di RSUD.
Namun, dia mengidentifikasi beberapa kekurangan, seperti perlunya penambahan peralatan medis termasuk CT scan, mammografi, fasilitas kemoterapi, serta peningkatan kapasitas gedung dan ruangan.
“Ini yang akan kita perbaiki, kita bangun, kita intervensi. Saya kira bagus lah,” kata Jokowi.
Di sisi lain, dia menilai perlunya penambahan dokter spesialis jantung dan stroke. Penambahan ini, menurut Jokowi, akan ditindaklanjuti oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Di kesempatan yang sama, sejumlah pasien pengguna BPJS Kesehatan mengaku puas terhadap layanan BPJS yang lebih efisien berkat sistem daring.
Di antaranya adalah Indah Simanjuntak dan Agnes Situmorang yang berbagi pengalaman tentang proses rujukan yang cepat dari puskesmas ke RSUD.
Mereka menekankan bahwa layanan BPJS sangat membantu, terutama dalam hal biaya kesehatan.
“Misalkan kalau kita bandingkan berobat ke swasta ya lebih mahal biayanya. Sementara pelayanannya tetap sama, tidak dibeda-bedakan. Tetap dapat obat yang bagus, dapat dokter yang bagus, jadi sama saja. Sangat membantu,” ujar keduanya.
Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan tersebut yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Pj Gubernur Sumatra Utara Hassanudin, dan Pj Bupati Padang Lawas Edy Junaedi.
https://nasional.kompas.com/read/2024/03/15/15131941/tinjau-rsud-sibuhuan-jokowi-sebut-dokter-spesialis-cukup-tapi-alat-medis