Koordinator Kontras Dimas Bagus Arya mengatakan, hal itu penting dilakukan untuk menghentikan kekerasan yang terus berulang.
"Komnas HAM untuk segera melakukan investigasi secara independen dan imparsial atas seluruh dugaan tindak kekerasan, penyiksaan, dan dugaan pelanggaran HAM yang selama ini terjadi di Papua," kata Dimas dalam konferensi pers di Kantor Kontras, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2024).
Desakan itu dilakukan menyusul kekerasan yang terjadi di Papua dalam dua bulan terakhir yang telah merenggut empat nyawa.
Catatan Kontras, ada tujuh peristiwa kekerasan di Papua selama Januari-Februari 2024 dengan jumlah 10 korbam 6 luka dan empat lainnya meninggal dunia.
Jumlah ini menambah rentetan korban peristiwa kekerasan di Papua. Pada 2023, Kontras mencatat 49 peristiwa kekerasan dengan 67 korban luka dan 41 korban meninggal dunia.
"Tindakan kekerasan tersebut antara lain meliputi penembakan, penyiksaan, serta penangkapan sewenang-wenang," imbuh Dimas.
Ia juga mengatakan, jumlah kekerasan yang terjadi di Papua berbanding lurus dengan diberlakukannya pendekatan militer oleh pemerintah.
Padahal, kata Dimas, pola kebijakan penuntasan konflik tersebut masih menjadi salah satu faktor terus berulangnya peristiwa kekerasan di Tanah Papua.
https://nasional.kompas.com/read/2024/03/04/20085621/komnas-ham-diminta-serius-investigasi-kekerasan-di-papua-sampai-tuntas