Salin Artikel

Ada Dugaan Kejanggalan Suara PDI-P dan PSI, Rekapitulasi Suara Taipei Buntu

Rapat yang sudah berlangsung selama sejam lebih khusus untuk PPLN Taipei ini menemukan sejumlah kejanggalan pada pencatatan hasil penghitungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan PDI-P.

Kejanggalan suara PSI ditemukan oleh saksi PDI-P pada suat suara di Pos 001. PSI mengalami kelebihan 5 suara.

KPU dan PPLN Taipei mengulang kembali penghitungan berdasarkan turus dan mendapatkan perolehann suara PSI mestinya 50, tetapi di kolom total perolehan suara justru tertulis "lima lima" (55).

Saksi PSI, Marsha Damita Siagian, mempersoalkan balik karena menemukan ada coretan dan tipeks pada kolom caleg nomor urut 4 dan 5.

Caleg nomor urut 4 itu dirinya sendiri. Berdasarkan turus, ia seharusnya memperoleh hanya 2 suara, tetapi pada kolom angka perolehan suara tertulis "tujuh" (7).

Sementara itu, pada caleg nomor urut 5, Syarifudin Noor, tampak ada coretan tetapi perolehan suaranya sudah sesuai dengan turus, yaitu 4 suara.

"Mohon maaf mau tanya kenapa ada tipeks? Yang harusnya sudah melewati rapat pleno, memang kami tidak ada saksi di Taipei, ditandantangani saksi paslon 01, 02, 03, tapi dengan kesalahan yang saya sampai tidak tahu maksudnya apa," kata Marsha.

"Kenapa pada saat pleno di tingkat negara, sebelum dibawa ke sini, tidak dicek ulang boksnya?" imbuhnya.

Kejanggalan juga ditemukan pada suara PDI-P. Saksi PDI-P, Putu Bravo, mulanya mempertanyakan penggunaan tipeks pada surat suara TPS 02 dan Pos 001.

Di TPS 02, jumlah coblosan untuk PDI-P berjumlah "tujuh belas", namun tulisan itu dibubuhkan di atas tipeks. Angka 17 itu sudah diparaf oleh petugas KPPS di Taipei.

KPU dan PPLN Taipei lalu menghitung ulang total perolehan suara PDI-P dan caleg mereka berdasarkan turus dan memperoleh hasil sesuai dengan yang tertera, yaitu 60 suara.

"Catat di kejadian khusus ya, tanya ke saksi," pesan Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU RI, Idham Holik, kepada PPLN Taipei.

Saksi PDI-P lainnya, Harli Muin, kemudian mengungkit bahwa hal sejenis ditemukan di penghitungan suara Pos 001. Suara total PDI-P tertulis 73, tetapi tulisan itu dibubuhkan di atas tipeks.

"Kenapa PDI-P selalu ada tipeksnya? Kalau ini berulang, berarti ada unsur kesengajaan," ucap dia.

Mereka kemudian memeriksa dan mendapati saksi PDI-P telah menandatangani penghitungan suara yang dipersoalkan itu

"Ini juga meragukan tanda tangannya," kata Harli.

Suara caleg PDI-P nomor urut 1, Eriko Sotarduga, berdasarkan turus hanya 2, namun ditulis 3 suara.

Begitu pun pada suara caleg PDI-P nomor urut 2, Once Mekel, dari 6 menjadi 7. Suara caleg PDI-P nomor urut 4, Prasetyo Edi Marsudi, dari 1 menjadi 2.

KPU dan PPLN Taipei kemudian menghitung ulang perolehan suara. Berdasarkan turus, hasilnya sudah benar, 73 suara total untuk PDI-P.

"Ini memang sering terjadi saya lihat," kata Marsha.

Sementara itu, Harlin membalas.

"KPPS ini tidak cakap sebetulnya, tidak layak menjadi KPPS," ujar dia.

Marsha kemudian juga mengaku melihat ada ketidaksinkronan penulisan turus dan angka pada perolehan suara PKB, namun rapat belum membukanya.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, kemudian menyampaikan kekhawatirannya masalah semacam ini berlarut-larut.

Ia mengusulkan agar formulir C.Hasil dari tingkat TPS diedarkan ke seluruh saksi partai politik untuk dipelajari ulang sembari rapat ditunda sekitar 12 jam ke sore ini.

Ia juga menugaskan PPLN Taipei untuk menghitung ulang apa yang menjadi catatan dari para saksi partai politik.

Menurut Hasyim, masalah penghitungan suara semendasar ini seharusnya sudah beres di tingkat PPLN.

"Karena tidak terkoreksi di tingkat PPLN, mau tidak mau kita koreksi di tingkat nasional. Tapi yang menghitung gini bukan KPU pusat dong, tapi harus sudah diselesaikan PPLN Taipei," kata dia.

"Yang menurut Bapak/Ibu saksi dianggap ada anomali atau salah tulis atau salah hitung, silakan disampaikan dan nanti kita minta PPLN Taipei membuka satu persatu yang jadi catatan," tegas Hasyim

Selisih besar surat suara terpakai

Masalah di Taipei bukan cuma itu. PPLN Taipei mencatat kesalahan penulisan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) dari 230.307 menjadi 229.608.

Mereka juga mendapati ada kesalahan tulis KPPS terkait jumlah surat suara yang digunakan dengan selisih 11 surat suara pilpres dan 32 surat suara pileg.

Pengguna hak pilih pilpres juga tercatat selisih 108 orang, sefangkan pilrg selisih 636 orang.

PPLN Taipei menjelaskan, selisih catatan itu dikarenakan adanya 395 pemilih beridentitas via pos hanya mengembalikan surat suara pilpres dan 81 pemilih beridentitas via pos hanya mengembalikan surat suara pileg.

Lalu, ada 805 amplop surat suara pilpres dikembalikan tanpa identitas dan 24 amplop surat suara pileg dikembalikan tanpa identitas.

Selain kejanggalan suara PDI-P dan PSI yang baru ditemukan hari ini, PPLN Taipei juga telah menemukan kesalahan pencatatan perolehan suara caleg Partai Perindo dan Partai Buruh.

Dari total surat suara yang diterima PPLN Taipei sebanyak 234.989 lembar, hanya ada 66.146 yang dipakai, dan 55 lainnya rusak/dikembalikan karena salah coblos. Sehingga, ada 168.788 surat suara tidak terpakai dari pemungutan suara di Taipei.

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/04/13460871/ada-dugaan-kejanggalan-suara-pdi-p-dan-psi-rekapitulasi-suara-taipei-buntu

Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke