Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengingatkan bahwa Mahfud merupakan seorang profesor hukum tata negara sehingga tak ada yang salah jika dekat dengan pakar di bidang yang sama.
"Pak Mahfud MD itu kan Menko Polhukam cukup lama dan dia juga profesor hukum tata negara, bahwa dia dekat dengan pakar-pakar hukum tata negara menurut saya nothing wrong," kata Todung di Media Center TPN, Jakarta, Selasa (13/2/2024).
Todung menuturkan, para pakar hukum tata negara tergabung dalam Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara, termasuk Mahfud, Bivitri, Feri, Zainal, maupun dirinya.
"Kalau Anda mengatakan mereka dekat, ya mereka dekat, saya juga dekat dengan mereka," ujar eks Duta Besar Republik Indonesia itu.
Todung pun meminta semua pihak untuk membedakan kedekatan seseorang secara emosional dengan sikap profesional mereka.
"Menurut saya yang saya hargai adalalah mereka sendiri bersifat kritis, tidak menganggap kedekatan itu sebagai hambatan untuk bersikap kritis," ujar dia.
Dalam film Dirty Vote, Bivitri, Feri, dan Zainal bergantian menjelaskan dugaan kecurangan pada Pemiliha Umum (Pemilu) 2024.
Setelah film dirilis, muncul narasi di media sosial yang menyebut ketiga pakar tersebut dekat dengan Mahfud yang berstatus calon wakil presiden.
Tudingan itu muncul karena Bivitri, Feri, dan Zainal pernah tergabung dalam Tim Percepatan Reformasi Hukum yang dibentuk oleh Mahfud selaku menko polhukam pada Mei 2023 lalu.
https://nasional.kompas.com/read/2024/02/13/18525401/pakar-hukum-di-film-dirty-vote-disebut-dekat-dengan-mahfud-tpn-nothing-wrong