Salin Artikel

Sindir soal Bansos, Yenny Wahid: Masa Uang Rakyat Diberikan ke Rakyat Dibilang dari Pejabat

Yenny mengaku heran karena bansos itu memang seharusnya untuk rakyat. Tetapi, menurutnya, bansos yang diberikan beberapa waktu terakhir justru kerap dilantangkan berasal dari pejabat.

Sindiran Yenny Wahid tersebut berawal ketika menyanyikan lagu "Penguasa" karya Iwan Fals di kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/2/2024).

Yenny berpandangan, jika pejabat ingin membagikan bansos, jangan menggunakan uang rakyat.

Dia pun mengingatkan agar pemerintah sadar bahwa bansos memang berasal dari uang rakyat, bukan pejabat.

"Tapi uang yang diberikan jangan uang rakyat juga. Masa uang rakyat dikasih ke rakyat lagi, dibilang dari pejabat? Jangan dong," ujar putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.

Lebih lanjut, Yenny mengingatkan masyarakat bahwa ke depan, bansos dari pemerintah akan semakin banyak menjelang pencoblosan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Dia meminta masyarakat tidak khawatir. Menurut Yenny, ansos yang dibagikan pemerintah diambil saja, tetapi jangan lantas mengubah dukungan beralih ke pasangan selain Ganjar-Mahfud.

Oleh karena itu, Yenny meminta pendukung Ganjar-Mahfud tetap mencoblos nomor urut 3 pada pemungutan suara 14 Februari mendatang.

"Jadi kita nyanyi gini. Ambil bansosnya, ambil bansosnya, sekarang juga, sekarang juga, coblos nomor tiga," kata Yenny Wahid sambil bernyanyi.

"Ambil bansosnya, ambil bansosnya, ambil bansosnya sekarang juga, sekarang juga, karena bansosnya uang rakyat juga," lanjut Yenny bernyanyi dengan nada mirip lagu "Tiup Lilin".

Salah satu yang menjadi perhatian adalah nilai anggaran bansos pada 2024 yang mencapai Rp 496 triliun.

Jumlah anggaran bansos pada 2024 lebih besar 12,4 persen dari tahun lalu yang mencapai Rp 439,1 triliun.

Bahkan, jumlah anggaran bansos 2024 beda tipis dari masa awal pandemi Covid-19 pada 2020 yang mencapai Rp 498 triliun.

Kebijakan bansos ini dinilai sebagai wujud politik transaksional dan dianggap terkait dengan agenda elektoral.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/09/17510251/sindir-soal-bansos-yenny-wahid-masa-uang-rakyat-diberikan-ke-rakyat-dibilang

Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke