Dalam kampanyenya tersemut, Anies berpesan kepada para simpatisan untuk menguatkan pesan perubahan agar negara menjadi semakin cinta pada rakyatnya.
"Seperti yang saya sampaikan di debat kemarin, negara harus memberikan rasa cinta pada rakyatnya. Negara yang nemberikan rasa welas asih pada rakyatnya. Negara yang tidak membeda-bedakan rakyatnya, laki perempuan, asal suku, agama dan latar belakang apa pun," kata Anies dalam keterangan tertulis, Senin.
Anies juga berjanji akan melanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang telah ia selesaikan selama menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Khususnya untuk pesan toleransi dan ketenangan seluruh pemeluk agama di Indonesia.
"Kami akan meneruskan apa yang sudah dikerjakan selama ini, memberikan perasaan toleransi, ketenangan, keteduhan kepada semua. Persatuan itu dibuat dengan ada rasa keadilan karena tidak ada ketimpangan yang menghasilkan persatuan," ujarnya.
Anies menyebut sudah terbiasa disambut masyarakat jika hadir ke suatu daerah pada pukul 7 atau 8 pagi.
Namun untuk kali ini, ia amat terkejut dengan antusiasme masyarakat yang telah menunggunya sejak dini hari.
"Kalau kita bilang jam 8 pagi ramai orang di Bandara itu normal, tapi kalau jam 3 pagi dan ramai artinya mereka sedang menjemput harapan," tegas Anies.
Menurut Anies, sambutan masyarakat itu sebagai pertanda massa yang bergerak dari hati dan bukan dari massa bayaran.
"Tidak ada yang bisa seperti ini dengan bayaran. Ini datang dengan sepenuh hati, datang dengan membawa semangat dan itu membuat saya berangkat dari Manado meneruskan perjalanan dengan membawa semangat teman-teman di sini" tutupnya.
https://nasional.kompas.com/read/2024/02/05/17085201/kampanye-di-manado-anies-negara-harus-berikan-rasa-cinta-pada-rakyatnya