Salin Artikel

Nasihat Mahfud ke Staf Polhukam: Jangan Culas, Tidak Ada Sejarahnya Orang Culas Selamat

Hal ini dia sampaikan saat berpamitan dengan jajaran, usai memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2024).

Semula, Mahfud mengungkapkan bahwa Indonesia akan menjadi negara besar di tahun 2045. Menuju negara besar memerlukan sikap politik yang benar, demokrasi, dan penjabat yang penuh pengabdian kepada negara.

Dengan kata lain, penjabat yang tidak rakus terhadap kekayaan alam maupun jabatan-jabatan publik.

"Tidak rakus juga terhadap jabatan-jabatan publik, dikontestasikan, dibagi secara baik. Negara ini kaya raya, tidak akan kurang kalau kita ini mau jujur dan adil," kata Mahfud, Jumat.

Ia lalu mengingatkan jajarannya untuk bekerja ikhlas dan penuh kejujuran. Tidak boleh culas maupun picik karena akan menimbulkan kesengsaraan.

Bahkan, kata Mahfud, tidak ada sejarahnya satu pun orang culas di dunia ini bisa selamat hingga akhir hayat.

"Teruslah bekerja dengan penuh kejujuran, tidak boleh culas. Setiap keculasan itu pasti akan menimbulkan akibat buruk bagi siapapun, hanya nunggu waktu," ungkap Mahfud.

"Tidak ada sejarahnya orang hebat yang culas di dunia ini, selamat. Taruh lah kalau yang percaya Tuhan, hukuman dari Tuhan. Tapi kalau yang tidak percaya, yang agnostik itu, tidak ada yang selamat dari bimbingan alam semesta," imbuh dia.

Oleh karena itu, Mahfud meminta jajarannya hati-hati karena setiap keculasan akan menambah tumpukan penderitaan suatu saat nanti.

Mahfud lantas menceritakan soal Presiden kedua RI, Soeharto, saat menjabat di era Orde Baru. Dahulu ketika mengemban jabatan sebagai orang nomor satu di negeri ini, Soeharto banyak ditakuti bahkan oleh jajaran menterinya.

Termasuk, ketika jajaran menteri terpaksa memakan cabai dalam rapat kabinet.

"Dulu krisis lombok (cabai), lalu Pak Harto kampanye menanam lombok, terus rapat kabinet disuguhi tempe disertai lombok, para menteri disuruh makan lombok. Pak Harto makan lomboknya pura-pura, tapi menterinya makan lombok beneran. Begitu kuasanya Pak Harto pada waktu itu," cerita Mahfud.

"Nah, begitu pun Pak Harto jatuh. Semua orang dekatnya pada lari sesudah beliau jatuh. Itulah hukum alam di mana-mana. Kecuali orang mau berhati-hati," ungkap Mahfud.

 Mahfud MD resmi mundur usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/2/2024) sore. Hari ini, Mahfud menyempatkan diri untuk berpamitan dan mengemas barang-barangnya.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/02/13191151/nasihat-mahfud-ke-staf-polhukam-jangan-culas-tidak-ada-sejarahnya-orang

Terkini Lainnya

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke