Salin Artikel

Pernyataan Umpatan Prabowo Dianggap Punya 2 Dampak

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan kontroversial dan pencitraan usai debat ketiga Pilpres 2024 yang disampaikan oleh calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dianggap bisa mempunyai 2 dampak terkait elektabilitas.

Menurut pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia Prof. Hamdi Muluk, performa kandidat debat capres memang bisa mempengaruhi persepsi masyarakat sebagai calon pemilih, mesti tidak dominan.

Selain itu, kata dia, pernyataan Prabowo usai debat ketiga juga bisa berdampak kepada 2 hal.

"Jadi bisa saja dari performa pada saat debat itu efeknya memperkuat atau misalnya memperlemah," kata Hamdi saat dihubungi pada Jumat (12/1/2024).

Menurut Hamdi, terdapat peluang pencitraan diri dan sejumlah pernyataan kontroversial yang dilakukan Prabowo beserta tim kampanye justru memperkuat persepsi masyarakat.

"Bisa juga menjadi efek simpati. Jadi orang justru bersimpati dengan Prabowo. Karena mungkin masyarakat melihat orang kalau dipojokkan terus orang bisa kasihan. Jadi mungkin itu yang bisa terjadi. Jadi Anda harus lihat batasnya sampai di mana untuk memojokkan seseorang," ucap Hamdi.

Selain itu, Hamdi menilai sikap Prabowo selepas debat ketiga juga bisa berdampak negatif, terutama soal elektabilitas. Akan tetapi, menurut dia hal itu mesti diukur melalui survei karena faktor yang mempengaruhi persepsi politik seseorang terhadap kandidat sangat beragam.

"Memang bisa juga menggerus elektabilitasnya. Tapi pembentukan persepsi seseorang terhadap kandidat tertentu kan dipengaruhi banyak faktor. Bisa jadi karena faktor sosial, orang tuanya suka dengan calon tertentu, rekam jejaknya, dari sumber informasi yang dia baca, itu akumulatif," papar Hamdi.

Hamdi menilai, efek debat capres tidak serta merta membuat persepsi publik bergeser. Sebab menurut dia salah satu fungsi debat adalah menguji visi-misi seorang kandidat dan mengklarifikasi isu-isu publik yang relevan.

"Sebagus-bagusnya debat kita lebih fokus kepada mengulik, mengklarifikasi tentang substantif gagasan atau visi misi atau isu-isu yang berkembang, kebijakan, ketimbang menyelipkan efek serangan personal," ujar Hamdi.

Hamdi juga menilai sikap dan ucapan kontroversial Prabowo bisa saja tidak mempengaruhi elektabilitasnya, karena mungkin memang ada kalangan masyarakat yang tertarik dengan gaya komunikasi seperti demikian.

"Kan ada orang yang memang suka seperti. Dibilangnya itu yang genuine. Politisi memang repot. Di satu sisi dituntut untuk tidak asal membuat pernyataan, tetapi di sisi lain dia juga punya sifat," kata Hamdi.

Misalnya pernyataan Prabowo selepas debat perdana Pilpres 2024 pada 12 Desembar 2023.

Dalam debat itu capres nomor urut 1 Anies Baswedan sempat melontarkan pertanyaan tentang perasaan Prabowo yang bisa berpasangan dengan Gibran dengan landasan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat batas usia capres-cawapres yang kontroversial dan melanggar kode etik.

Apalagi pengambil keputusannya yakni Hakim Konstitusi Anwar Usman, yang juga merupakan paman Gibran sekaligus adik ipar Presiden Joko Widodo, dinyatakan melakukan pelanggaran etik berat terkait keputusan itu.

Prabowo kemudian, tanpa menyebut nama, memberikan tanggapan atas pertanyaan Anies dalam debat pertama Pilpres dalam sebuah forum internal Partai Gerindra. Peristiwa yang direkam itu kemudian beredar di media sosial.

"Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? Etik, etik, etik. Ndasmu etik (etik kepalamu)," kata Prabowo dalam acara 'Konsolidasi Nasional Partai Gerindra' di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Jumat (15/12/2023), seperti dalam video viral tersebut.

Kemudian pekan ini Prabowo kembali menyampaikan pernyataan kontroversial selepas debat ketiga Pilpres.

Kata-kata "goblok" dan "tolol" meluncur dari lisan Prabowo saat berkampanye di Pekanbaru, Riau, pada Selasa (9/1/2024).

"Saudara-saudara ada pula yang nyinggung-nyinggung punya tanah berapa, punya tanah ini, dia pinter atau goblok, sih?" ujar Prabowo.

Prabowo juga menilai soal kepemilikan tanah seharusnya tidak perlu dijadikan bahan argumentasi dalam debat capres.

"Enggak usah di bawa-bawa debat, lah. Anda hanya memperlihatkan ketololan Anda," ucap Prabowo.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/12/11584371/pernyataan-umpatan-prabowo-dianggap-punya-2-dampak

Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke