Seorang petani yang curhat ke Ganjar menyebut bahwa ada isu yang menjadikan Ganjar sebagai kambing hitam atas mahalnya harga pupuk.
"(Pupuk) program dari pusat, tapi di sini isunya kan dari lawan politik, diisukan Pak Ganjar yang bikin pupuk mahal," kata petani itu saat berdialog dengan Ganjar.
Ganjar memberikan respons santai mendengar cerita petani itu. Ia mengaku sudah biasa mendapatkan fitnah, termasuk saat memperebutkan kursi Gubernur Jawa Tengah.
"Biasa, enggak apa-apa, dulu waktu pemilihan gubernur kan begitu. Makanya di Brebes dulu saya kalah dulu, tapi kan akhirnya yang menang saya," ujar Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah dua periode itu pun menjelaskan bahwa tingginya harga pupuk disebabkan berkurangnya subsidi dari pemerintah pusat.
Ganjar mengatakan, masalah tersebut turut juga ditemui saat berkunjung ke Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.
"Maka kemarin ketika saya teriak keras sekali setelah saya ketemu petani terus, nah kemarin saya mendengarkan nanti (subsidi pupuk) akan ditambah kira-kira Rp 14 triliun, tapi nanti," kata Ganjar.
Oleh karena itu, Ganjar menjanjikan agar pendataan terkait subsidi pupuk nantinya akan merujuk pada data yang terdapat di kartu tanda pendudik (KTP).
"Harus ada identitasnya, nah nanti identitasnya ganti saja dengan cukup KTP. Nanti di setiap KTP itu dari nomornya sudah ketahuan, oh ini petani yang memang dia lahannya di bawah dua hektar maka dia berhak mendapatkan pupuk," ujar Ganjar.
https://nasional.kompas.com/read/2024/01/10/23022641/curhat-soal-pupuk-ke-ganjar-petani-bawang-merah-diisukan-pak-ganjar-yang