Diketahui, dalam acara tersebut, ada sekitar 2.000 lebih pengelola pondok pesantren se-Indonesia. Adapun kedatangan Prabowo ke acara tersebut sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) yang dijadwalkan mengisi materi tentang "Kemandirian Pesantren dan Bela Negara".
Prabowo lantas mengaku tidak boleh bicara politik sebagai calon presiden. Oleh karena itu, ia tidak meminta dukungan apa pun kepada pengelola pondok pesantren yang hadir di acara tersebut.
"Ini musim politik tapi saya disini tidak boleh bicara sebagai capres. Jadi saya mau tegas di sini, saya tidak minta dukungan dari bapak-bapak, ibu-ibu," kata Prabowo disambut tawa peserta Sarasehan Peningkatan Kemandirian Pesantren di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu.
Kendati begitu, ia berharap bahwa para pengelola pondok pesantren tidak lupa kepadanya di hari penting.
Prabowo mengatakan, harapan tersebut sah-sah saja mengingat tidak meminta dukungan secara langsung saat hadir sebagai menteri.
"Saya di dalam hati berharap. Dan saya berharap doa dan sesuatu dari bapak-bapak, ibu-ibu, sekalian. Enggak salah kan? Apa yang salah berharap? Di dalam hati saya berharap bahwa bapak-bapak, ibu-ibu, tidak lupa dengan saya. Kan enggak salah," ujarnya berseloroh.
"(Bapak ibu) tidak lupa, jangan sampai lupa, pada hari-hari yang penting," kata Prabowo lagi.
Dia berharap, buku berjudul "Gagasan Strategis Prabowo Subianto: Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045" itu bisa bermanfaat dan dipelajari bersama.
"Saya tidak akan bicara tidak terlalu lama, tetapi saya juga sudah menitipkan buku. Mudah-mudahan buku itu bisa bermanfaat untuk dipelajari karena benar disampaikan Menag (Menteri Agama), peran ulama, peran pesantren, dalam perjuangan bangsa sangat besar," ujar Prabowo.
https://nasional.kompas.com/read/2023/12/16/19065281/prabowo-ke-pengelola-ponpes-se-indonesia-saya-harap-tak-lupa-dengan-saya-di