Awalnya, Ganjar bercerita soal kampanyenya yang dimulai dari ujung timur Indonesia. Sedangkan calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD mulai berkampanye dari ujung barat Indonesia.
"(Kami) hanya ingin mendengarkan dan melihat secara langsung apa yang disampaikan oleh rakyat, apa yang dirasakan oleh rakyat," kata Ganjar, Selasa malam.
"Sehingga, ketika kontestasi lima tahunan ini berlangusng harapan itu ada dan masuk dalam pikiran seorang pemimpin, satunya pemikiran, perkataan, dan perbuatan," ujarnya lagi.
Ganjar lantas mencontohkan, di Merauke, ia mendapati seorang pendeta yang harus membantu seorang ibu melahirkan karena terbatasnya fasilitas kesehatan.
Bahkan, ia mengatakan, pendeta tersebut harus belajar cara membantu persalinan melalui video di YouTube.
"Sesuatu hak kesehatan yang tidak bisa didapat, maka kita sampaikan kepada pendeta Leo, kami akan bangunkan itu dan kami akan kerjakan seluruh Indonesia bahwa satu desa, satu puskesmas, dengan satu nakes (tenaga kesehatan) yang ada," kata Ganjar.
"Catatan inilah yang mendorong pikiran kami, internet gratis untuk para siswa yang sedang bersekolah, agar mereka punya kesamaan dengan kita semua yang ada di Jawa ini," ujar Ganjar.
Sementara itu, ia menjanjikan ada insentif yang bakal diberikan kepada guru-guru agama, berkaca dari pengalaman Mahfud saat berkampanye di Aceh.
Menurut Ganjar, guru agama harus diperhatikan apabila ingin membangun Indonesia yang hebat dengan sumber daya manusia yang unggul.
"Kita memperhatikan nasib para guru, termasuk guru agama, insentif kepada mereka kita berikan agar mereka bisa mengajarkan budi pekerti yang luhur dengan moderasi agama yang ada," kata Ganjar.
https://nasional.kompas.com/read/2023/12/12/20210561/debat-capres-ganjar-janjikan-internet-gratis-bagi-siswa-dan-insentif-untuk