Salin Artikel

MUKP di Papua Selatan Naik, Kepala BKKBN Optimistis Angka Stunting Bisa Turun

KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo optimistis Provinsi Papua Selatan dapat menurunkan angka stunting. 

Menurutnya, ada beberapa indikator yang menjadi pertimbangan, salah satunya median usia kawin pertama (MUKP) perempuan yang naik dari rata-rata usia 20,9 pada 2022 menjadi usia 23,0 pada 2023. Adapun BKKBN menetapkan MUKP perempuan di Indonesia adalah 22 tahun pada 2022.  

Hal itu menunjukkan Provinsi Papua Selatan memiliki tren positif atau terjadi penurunan angka stunting. 

“Usia kawin muda membuat angka stunting tinggi di wilayah Asmat dan Mappi masih cukup tinggi,” ujar dr Hasto. 

Dia mengatakan itu saat mengukuhkan Penjabat (Pj) Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di Merauke pada Rabu (6/12/2023).

“Untuk itu, Pj Gubernur Papua Selatan bisa memberikan dorongan lebih kuat agar angka kawin muda di dua daerah tersebut dapat ditekan," katanya dalam siaran pers.

Pada kesempatan itu, Apolo mengatakan, pihaknya bersama jajaran pejabat pemerintah provinsi (pemprov) dan kabupaten di Papua Selatan berupaya keras menurunkan prevalensi stunting dan mengejar target prevalensi 14 persen pada 2024.

Apolo menyebutkan, untuk mengejar target sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu, pihaknya melakukan tiga langkah, yaitu promotif, preventif, dan kuratif.

“Tugas utama dari Pj Gubernur adalah menekan angka stunting dan mengejar target 14 persen pada 2024,” ujarnya. 

Langkah-langkah promotif yang dilakukan, yakni pelayanan kesehatan lebih mengutamakan promosi kesehatan.

Selanjutnya, langkah preventif dilakukan dengan menggelar kegiatan pencegahan terhadap hal-hal yang menganggu kesehatan.

Kemudian, langkah kuratif dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengobati.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Nerius Auparai mengatakan, pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting merupakan komitmen bersama untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting di wilayah Papua Selatan. 

"Dengan dikukuhkannya Bapak Pj Gubernur Papua Selatan sebagai BAAS, maka daya dorong penurunan angka stunting akan tercapai,” ujarnya. 

Nerius mengatakan, BAAS adalah bentuk intervensi langsung kepada keluarga yang berisiko stunting.

Pada kesempatan itu, dr Hasto Wardoyo juga mengukuhkan enam pejabat menjadi Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting.

Keenam pejabat itu, yakni Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Papua Selatan Sunarjo, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Merauke Yeremias Paulus Ruben Ndiken, serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapperida) Provinsi Papua Selatan Ulmi Listianingsih Wayeni.

Kemudian, Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kabupaten Boven Digoel, Pilemon Tabuni, Inspektur Daerah Provinsi Papua Selatan, Sucahyo Agung, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupa (DP3AP2KB) Kabupaten Merauke. 

https://nasional.kompas.com/read/2023/12/08/12375801/mukp-di-papua-selatan-naik-kepala-bkkbn-optimistis-angka-stunting-bisa-turun

Terkini Lainnya

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke