Salin Artikel

Obituari Achmad Subechi, Wartawan Jalanan Berjiwa Proletar

“Mbonk, ayo kita nengok Farid ke Tasik,” ajak Mas Bechi.

"Kita berdua saja. Bawa mobil kantor. Kamu yang nyupir, ya,” kata dia lagi.

Sore itu juga kami meluncur ke Tasikmalaya. Mas Bechi memang orang yang penuh spontanitas dan sangat egaliter.

Meskipun menduduki posisi tertinggi di ruang redaksi, ia menganggap semua orang di ruang redaksi adalah temannya sesama wartawan, bukan bawahan.

Mungkin karena ia besar di jalanan, baik perjalanan hidupnya maupun perjalanan panjang jurnalistiknya sebagai wartawan. Karena itu, rasa solidaritasnya amat tinggi. Setiap kali tahu ada teman sejawatnya yang mengalami kesusahan, ia akan spontan bergerak.

“Aku ini anak jalanan, Mbonk,” kata dia di dalam mobil dengan logat Surabayanya yang kental.

Mas Bechi tidak sedang bermetafora. Ia lahir dan besar di Surabaya. Sejak SD ia mengaku memang jarang di rumah. Ia bisa tinggal di mana saja di luar rumah selama berhari-hari. Pulang ke rumah sekadar ganti pakaian lalu pergi lagi.

Pernah waktu SMP, ia pergi meninggalkan rumah dan sekolahnya di Surabaya, Jawa Timur, selama 2 minggu untuk pergi ke Jakarta.

Ceritanya, waktu itu ia sangat pengin pergi melihat kota Jakarta. Hanya sekadar pengin tahu saja karena ia penasaran seperti apa ibu kota Indonesia itu. Ia sering mendengar cerita tentang Jakarta yang serba “wah”.

“Tapi kan aku masih SMP. Enggak punya uang. Akhirnya aku nemu akal. Aku sering lihat truk-truk kontainer datang dari Jakarta. Aku dekati sopirnya, aku ajak ngobrol. Terus, aku menawarkan diri untuk bantu-bantu dia di truk. Dianya mau. Jadilah aku ke Jakarta sama dia."

"Dua minggu bolak-balik perjalanan Surabaya-Jakarta-Surabaya. Aku bisa lihat Jakarta plus dapat uang,” cerita dia.

“Lho, Bapak Ibu sampeyan enggak nyariin, toh?” tanya saya heran.

“Enggak. Aku kan emang biasa menghilang,” kata dia sambil tertawa.

Sebagai wartawan, Mas Bechi juga kenyang di jalanan. Ia merintis kariernya di Harian Surya sejak 1989.

Ia bergabung Grup Tribun (PT Indopersda) ketika anak perusahaan Kompas Gramedia itu mengakuisisi harian Surya. Ia ditugaskan ke Jakarta pada 1996 sebagai bagian dari Biro Surya di Jakarta.

Pada 2003 PT Indopersda mulai menerbitkan koran lokal pertamanya dengan brand Tribun di Kalimantan Timur , Tribun Kaltim. Ia ikut membidani anak sulung brand Tribun itu hingga kemudian menjadi pemimpin redaksi di sana pada 2008-2014.

Dengan segala pengalamannya, pada tahun 2014 ia diminta untuk menjadi pemimpin redaksi Kompas.com menggantikan mas Taufik Mihardja yang berpulang karena sakit.

Ia mudah bergaul dengan siapa saja. Orang juga cepat akrab dengannya karena pembawaannya yang sangat ramah dan penuh antusias.

Ia selalu menyapa orang lebih dulu, tak peduli orang itu lebih tua atau lebih muda darinya. Ia tak mengenal batas pertemanan. Selalu senang berdiskusi dengan siapa saja. Tak heran jika jaringan pertemanannya begitu luas, dari kelompok seniman jalanan hingga pejabat pemerintahan.

Bechi juga sangat senang nongkrong di warung kopi di pinggir jalan untuk berdiskusi mencari ide-ide baru bagi pengembangan kompas.com.

“Di kantor enggak bisa mikir. Enggak bisa ngerokok. Kalau di sini kan bisa ngopi sambil ngerokok. Ide-ide mengalir deras,” kata dia saat kami nongkrong di warung kopi pinggir jalan dekat kantor.

Di manapun ia berada, gayanya mudah dikenali. Selain logat surabaya dengan volume suara yang keras, gayanya pun khas: bajunya yang kebesaran karena tubuhnya yang kerempeng dengan rambutnya yang dibiarkan gondrong di belakang.

Ia terlihat lusuh sebagai pemimpin redaksi.

Suatu hari saya pernah berujar, “Mas, sampeyan iku kan Pemred. Mbok, dandan yang necis supaya keliatan kayak pejabat gitu, lho.”

"Mbonk, aku iki wartawan berjiwa proletar. Gak iso aku dandan necis,” katanya terkekeh.

Mas Bechi mengakhir tugasnya sebagai Pemimpin Redaksi Kompas.com pada 2016 karena mendapat tugas baru sebagai Pemimpin Redaksi di Harian Warta Kota.

Lama sekali tak berjumpa hingga kabar mengejutkan datang pada 3 Desember 2023 pagi. Mas Bechi berpulang karena sakit.

Selamat jalan, Mas Bechi.

https://nasional.kompas.com/read/2023/12/03/22350901/obituari-achmad-subechi-wartawan-jalanan-berjiwa-proletar

Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke