Alasannya, dugaan kebocoran data bisa memunculkan anggapan negatif dari publik terhadap KPU.
“Segera KPU perbaiki, segera proteksi, segera cari orang-orang terbaik untuk bisa meyakinkan bahwa IT system-nya itu beres,” ucap Ganjar di Gereja Mawar Sharon, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/11/2023).
“Karena ini yang nanti membikin publik punya anasir-anasir negatif,” kata dia lagi.
Sebelumnya, seorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengaku berhasil mengambil data pribadi pemilih dari website kpu.go.id.
Data itu lantas diperjualbelikan seharga Rp 1,1 miliar sampai Rp 1,2 miliar.
Ganjar pun meminta aparat penegak hukum segera bertindak membantu mengamankan data pribadi pemilih yang diduga bocor.
“Tim IT kami juga sedang mencoba memantau terus menerus. Tapi, tentu saja aparat penegak hukum kita harapkan segera bertindak,” ujar dia.
Namun, ia mengeklaim bahwa data itu sebenarnya juga bisa diakses oleh partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024.
Budi juga menekankan, saat ini pihaknya sudah bergerak untuk mencari siapa pelaku dan motifnya membobol website KPU.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/30/11165521/data-pemilih-diduga-bocor-ganjar-minta-kpu-perbaiki-sistem