Menurutnya, seseorang dengan gelar sarjana di setiap keluarga penting untuk diwujudkan demi meningkatkan derajat mereka agar lepas dari jerat kemiskinan.
"Kita melihat bagaimana kita mengangkat derajat orang miskin melalui pendidikan satu keluarga miskin satu sarjana insya Allah ini akan mendorong mereka lepas dari itu," kata Ganjar dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta, Tangerang Selatan, Kamis (23/11/2023).
Namun, Ganjar tidak membeberkan secara detil mengenai langkah nyata yang akan dilakukannya untuk mewujudkan rencana tersebut.
Akan tetapi, ia menyebutkan bahwa negara harus hadir dalam kehidupan setiap warga negara, mulai dari anak-anak.
"Pendidikan yang penting untuk membentuk karakter, lalu pendidikan karakter sejak dini," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah ini.
Ganjar juga menyinggung perlunya kurikulum siap kerja yang dipadukan dengan investasi demi menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya.
"Butuh ekonomi kreatif termasuk anak-anak muda semua di desain dalam kerangka bagaimana mengunggulkan ekonomi kita agar mereka terlibat setiap tahap ke tahap," katanya.
Di samping itu, Ganjar juga menegaskan bahwa tidak boleh ada lagi praktik korupsi di Indonesia agar berbagai program yang dicanangkan dapat berjalan baik.
Ia juga menekankan, birokrasi di pemerintahan tidak boleh lagi sekadar administratif tetapi juga mampu melakukan analisis.
"Kalau regulasi sudah baik sistem kelembaganya sudah baik maka butuh aktor baik, mudah-mudahan aktor baik ini ada di sini (Muhammadiyah), biarlah nanti bisa bergabung dengan kami," ujar Ganjar.
Sebagaimana diketahui, Ganjar-Mahfud adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (cawapres) kedua yang terlibat dalam dialog terbuka Muhammadiyah.
Pada Rabu (22/11/2023), dialog terbuka dilakukan bersama pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/23/11585031/ganjar-ingin-cetak-satu-sarjana-pada-setiap-keluarga-miskin