Salin Artikel

Jamu Makan Malam Ganjar di Papua, Komarudin Watubun Beri Pesan "Jas Merah"

Sejumlah tokoh Papua turut hadir dalam jamuan makan malam ini.

Komarudin menyajikan beragam hidangan khas Papua, seperti papeda, petatas, kuah ikan kuning, dan ikan bakar.

“Ini makanan khas Papua. Makna ketahanan pangan, bukan hanya berupa beras atau nasi, tetapi juga makanan dari kampung. Makanan yang sehari-hari dikonsumsi oleh masyarakat, termasuk yang dari pedesaan, pedalaman," kata Komarudin kepada Ganjar, Selasa malam, dikutip dari keterangan yang diterima Kompas.com.

"Jadi, nanti kalau jadi presiden, memaknai ketahanan pangan dengan arti yang sebenarnya," ucap dia.

Komarudin juga menitipkan pesan pada Ganjar untuk tidak melupakan sejarah sebagaimana pesan yang disampaikan Presiden Pertama RI, Soekarno atau Bung Karno.

Pesan itu kerap disingkat menjadi "jas merah" atau "Jangan sekali-kali melupakan sejarah".

Ia lantas menjelaskan tentang peristiwa sembilan tahun, tepatnya 4 Juli 2014.

Saat itu, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla, pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2014 melakukan kampanye pertama kali, dimulai dari rumah Komarudin.

"Dari rumah ini, Jokowi datang ke kampung sebelah rumah Bung Komar, bertemu dengan masyarakat sekitar. Ia telah melakukan banyak hal untuk Papua, namun sayangnya masih banyak tugas yang masih harus diteruskan oleh Pak Ganjar kalau nanti terpilih sebagai Presiden," ucap dia.

Sebagai Ketua Pansus Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) Papua, Komar menggambarkan kondisi Papua dari waktu ke waktu, termasuk yang terjadi saat ini dan harapan ke depan.

“Kita ada saat ini, karena jasa orang lain. Untuk itu, kita harus mampu meneruskan pesan dan amanah para pendahulu yang ada di Papua," kata dia.

"Pesannya sederhana, jadikan orang asli Papua bisa tegak berdiri, sejahtera, adil, dan optimistis menatap masa depannya di tanah leluhurnya,” ucap dia.

Komar mengakui, ada banyak hal yang menjadi PR (pekerjaan rumah) bersama dalam mengelola Papua dalam bingkai NKRI.

Di samping soal keamanan dan perdamaian, ada beberapa hal yang tertuang dalam UU Otsus yang perlu jadi perhatian khusus.

"Kita ingin negara, bahkan Presiden hadir dalam pembangunan di Papua. UU Otsus mengamanatkan badan khusus yang dipimpin oleh wakil presiden untuk benar-benar melakukan tugas direktif, bukan koordinasi, terhadap semua hal yang ada di Papua," ucap Komarudin.

"Wapres menjadi ayah bagi orang Papua. Ini tidak dimiliki oleh daerah lain. Saya yakin Pak Mahfud mampu menjalankan dengan ideal," kata dia.

Baginya, pesan orang-orang tua, tokoh, kolega seperti Bung Komar, kaum perempuan, pemuda, generasi Z yang diterima selama di Papua menjadi amanah yang akan menjadi perhatian khusus.

Ia juga berjanji, amanah tersebut dikoordinasikan dengan calon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud MD.

Bagi Ganjar, Papua bukan hanya soal angka jumlah pemilih, tapi soal ikatan batin.

“Ayo kita bersama mewujudkan mimpi bersama,” ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

https://nasional.kompas.com/read/2023/11/22/09505211/jamu-makan-malam-ganjar-di-papua-komarudin-watubun-beri-pesan-jas-merah

Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke