Dikeatahui, El Nino membuat masa tanam padi di beberapa wilayah mundur sekitar satu sampai dua bulan.
Masa tanam yang mundur ini berpengaruh pada penurunan produksi sementara kebutuhan akan pangan terus ada. Akibatnya, pangan impor termasuk beras berpotensi meningkat.
"Kita akan memberikan insentif El Nino dalam bentuk bibit, benih kepada petani-petani kita, agar mereka cepat melakukan tanam di tanah yang sudah panen," kata Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).
"Sekarang pertanaman mundur satu sampai dua bulan, sehingga kami harus melakukan akselerasi tanam, agar tahun depan ini bisa kita menekan impor insya Allah," ujarnya lagi.
Amran mengatakan, percepatan masa tanam atau "tanam culik" ini merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, masa tanam yang mundur tahun ini akibat El Nino turut memundurkan masa panen raya di tahun depan.
Untuk mengakselerasi tanam cepat, ia mengaku telah menyampaikan pesan kepada 2.000 penyuluh yang hadir di acara jambore penyuluh di Sulawesi Tengah.
"Saya katakan mari kita gandengan tangan untuk meningkatkan produksi dengan mempercepat tanam. Mereka sanggup," kata Amran.
Di tahun-tahun itu, pemerintah tidak mengimpor beras medium karena tercukupi oleh panen di dalam negeri.
"Tiga tahun kita swasembada di masa pemeritahan Bapak Presiden. Hanya saja, sekarang ada El Nino, terjadi sekarang ini, sehingga itu menekan produksi," ujar Amran.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/06/20512761/pemerintah-akan-beri-insentif-bibit-padi-dan-jagung-ke-petani-untuk-percepat