Menurut Jokowi, keberadaan Kantor BI di IKN bisa menambah kepercayaan investor terhadap pembangunan IKN.
"Dengan mengucap bismillahirahmanirraahim, groundbreaking kompleks BI saya mulai," ujar Jokowi dilansir YoTube Sekretariat Presiden, Kamis.
Presiden menjelaskan, BI selaku bank sentral memiliki peran penting, yakni sebagai tempat menyimpan anggaran negara.
Sehingga secara simbolis adanya BI di IKN menunjukkan otoritas perbankan Indonesia sudah siap mendukung pembangunan Nusantara.
"Kalau BI sudah mulai membangun mau apa kita? Karena yang pegang uang semuanya ada di bank sentral kita. Sekali lagi keberadaan kantor BI di IKN ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dunia usaha dan investor," tegas Jokowi.
"Karena otoritas moneter perbankan telah ada dan siap mendukung IKN, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di IKN," lanjutnya.
Selain itu, groundbreaking Kantor BI di IKN membuktikan kesungguhan, komitmen, dan kesiapan pemerintah dalam pembangunan IKN menjadi ibu kota yang berkelas dunia.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga kembali menyinggung soal alasan mengapa memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Pertama, karena saat ini penduduk Indonesia sudah mencapai 278 juta jiwa.
Dari seluruh jumlah tersebut, sebanyak 56 persennya hidup di Pulau Jawa.
Alasan kedua yakni perputaran ekonomi yang 58 persennya berada di Jawa.
"Sehingga beban Pulau Jawa, beban Jakarta itu sudah diluar kapasitas yang dimiliki. Yang kedua, kita perlu yang namanya pemerataan. Baik pemerataan pembangunan, ekonomi, infrastruktur," tutur Jokowi.
"Oleh sebab itu sejak Presiden pertama Bung Karno sudah memiliki gagasan dan rencana untuk pindah memindahkan ibu kota. Pak Harto juga sama ingin memindahkan ibu kota dari Jakarta," tambahnya.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/02/11575401/jokowi-groundbreaking-kompleks-bank-indonesia-di-ikn