Salin Artikel

Fahri Hamzah Duga Ada Pihak yang Marah karena Gibran Lepas dari Genggamannya

Ia mengatakan, pihak tersebut naik pitam karena merasa Gibran merupakan figur yang penting di internalnya.

“Mungkin kemarahan itu sebab karena katakanlah tiba-tiba ada kartu Mas Gibran, yang kartu ini sangat penting sekali, tetapi lepas dari tangan mereka, itulah kemarahan-kemarahan yang tidak bisa kita berargumen dengan nalar sistem,” ujar Fahri di YouTube Gelora TV, Rabu (1/11/2023).

Fahri tak menyebut siapa pihak yang dianggapnya tengah menunjukkan kemarahan itu.

Namun, ia mengatakan, salah satu narasi yang dimunculkan oleh pihak-pihak tersebut yakni politik dinasti.

Padahal, menurut dia, politik dinasti tak relevan di Indonesia yang menganut sistem demokrasi.

“Dalam demokrasi, doktrinnya adalah mustahil dalam demokrasi ini satu orang mengontrol semua permainan,” ucap dia.

Ia pun menilai, pihak yang marah itu saat ini merasa berseberangan dengan Presiden Joko Widodo.


Padahal, sebelumnya selalu bersama Jokowi hampir 10 tahun kepemimpinannya.

“Saya sering mengatakan, eh ke mana itu partai-partai yang besar yang selama ini bersama Presiden, ada dalam satu kubu. Kok tiba-tiba diujung seolah olah berbeda jauh, menurut saya ini adalah kemarahan, tidak bisa dilogikakan,” papar dia.

Terakhir, Fahri menyatakan, kemarahan pihak tertentu itu merupakan fakta politik yang harus dihadapi.

Ia optimistis bakal calon presiden (bacapres) dan bacawapres KIM, Prabowo Subianto dan Gibran bisa melalui situasi politik saat ini dan memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Begitu Mas Gibran muncul sebagai kartu yang signifikan dahsyat, akibatnya banyak orang marah. Tapi bahwa Prabowo-Gibran adalah simbolisasi dari idealnya kepemimpinan yang akan datang,” ujar dia.

Saat ini, sejumlah elite PDI-P terus memberikan narasi kritis atas majunya Gibran sebagai bacawapres Prabowo.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto misalnya, mengaku kecewa karena Jokowi dianggap telah meninggalkan PDI-P.

Ia menuturkan, langkah politik Gibran diambil dengan cara mengganggu konstitusi.

Sebab, keputusan Gibran menjadi pasangan Prabowo diambil setelah MK menyatakan usia capres-cawapres adalah 40 tahun atau pernah menjabat sebagai pejabat publik yang dipilih melalui pemilihan umun (pemilu).

https://nasional.kompas.com/read/2023/11/01/19321681/fahri-hamzah-duga-ada-pihak-yang-marah-karena-gibran-lepas-dari-genggamannya

Terkini Lainnya

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Ketuanya Menko Polhukam

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Ketuanya Menko Polhukam

Nasional
PPP Kecewa MK Tolak Gugatannya Terkait Pileg 2024

PPP Kecewa MK Tolak Gugatannya Terkait Pileg 2024

Nasional
Disiapkan PKB Maju Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Masih Diproses ...

Disiapkan PKB Maju Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Masih Diproses ...

Nasional
Djoko Susilo Ajukan PK Kedua, Pengacara: Ada Novum yang Bisa Membebaskan

Djoko Susilo Ajukan PK Kedua, Pengacara: Ada Novum yang Bisa Membebaskan

Nasional
Rakernas Pertama Tanpa Jokowi, PDI-P: Tidak Ada Refleksi Khusus

Rakernas Pertama Tanpa Jokowi, PDI-P: Tidak Ada Refleksi Khusus

Nasional
Ida Fauziyah Sebut Anies Baswedan Masuk Radar PKB untuk Pilkada DKI 2024

Ida Fauziyah Sebut Anies Baswedan Masuk Radar PKB untuk Pilkada DKI 2024

Nasional
Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Nasional
Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Nasional
Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Nasional
MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

Nasional
Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

Nasional
Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Nasional
Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

Nasional
Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Nasional
Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke