Salin Artikel

Deretan Anak Presiden Terjun ke Politik: Dari Gibran, AHY, hingga Puan

JAKARTA, KOMPAS.com - Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, peribahasa ini cukup menggambarkan anak-anak presiden RI yang mengikuti jejak orangtuanya terjun ke politik.

Anak-anak presiden itu, ada yang kini jadi elite partai politik (parpol), ada yang menjadi kepala daerah, ada pula yang berkiprah di lembaga legislatif.

Siapa saja mereka? Berikut rangkuman Kompas.com.

1. Kaesang Pangarep

Kaesang Pangarep merupakan anak presiden yang paling baru terjun di politik. Putra bungsu Presiden Joko Widodo itu resmi bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada 23 September 2023.

Instan, dua hari setelahnya atau 25 September 2023, Kaesang melesat jadi Ketua Umum PSI menggantikan Giring Ganesha yang kini menjabat sebagai anggota dewan pembina partai berlambang bunga mawar tersebut.

Kaesang mengaku, dirinya terjun ke politik karena terinspirasi sang ayah. Adik dari Gibran Rakabuming Raka itu bertekad untuk membawa PSI lolos ke Parlemen lewat Pemilu 2024.

“Terus terang, saya masuk politik itu, ya, salah satu inspirasinya Bapak saya sendiri. Beliau ini orang yang sangat saya cintai dan saya hormati, saya ingin mengikuti jejak beliau berpolitik untuk kebaikan,” kata Kaesang saat berpidato dalam forum Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Djakarta Theatre, Senin (25/9/2023).

2. Gibran Rakabuming Raka

Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, lebih dulu mengikuti jejak ayahnya di politik. Sempat mengaku tak tertarik politik, Gibran bergabung ke PDI Perjuangan pada 23 September 2019.

Karier politiknya juga pesat. Ia langsung dicalonkan oleh partai banteng sebagai Wali Kota Solo pada Pilkada 2020.

Berpasangan dengan Teguh Prakosa, Gibran menang telak melawan pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo. Gibran pun dilantik sebagai Wali Kota Solo pada 26 Februari 2021.

Belum genap tiga tahun menjabat, Gibran kini digadang-gadang jadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024. Kabarnya, bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, telah berulang kali meminta Gibran jadi pendampingnya.

3. Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mula-mula mengikuti jejak sang ayah, yang tak lain adalah Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di TNI. Namun, akhir 2016, putra sulung SBY itu meninggalkan karier militernya dengan pangkat terakhir Mayor.

AHY hengkang dari militer untuk terjun ke politik. Kiprah politiknya dimulai dengan bergabung ke Partai Demokrat dan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI pada Pilkada 2017.

Namun, AHY yang berpasangan dengan Sylviana Murni terpaksa kalah di putaran pertama pilkada. Di putaran kedua, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sukses menumbangkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.

Lalu, Oktober 2019, ia terpilih sebagai Wakil Ketua Umum Demokrat. Kian moncer, Maret 2020, AHY ditetapkan sebagai Ketua Umum Demokrat periode 2020-2025.

AHY menggantikan ayahnya, SBY, yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi partai bintang mercy itu.

4. Edhie Baskoro Yudhoyono

Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas merupakan putra bungsu SBY yang tak lain adalah adik kandung AHY. Ketimbang kakaknya, Ibas lebih dulu terjun ke politik.

Saat Demokrat dipimpin oleh sang ayah, Ibas menjabat sebagai sekretaris jenderal partai. Lalu, sejak 2020, ia duduk di kursi Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.

5. Puan Maharani

Puan Maharani juga tak mau ketinggalan mengikuti jejak ibundanya, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, berkiprah di politik.

Di bawah naungan PDI-P, Puan mengawali karier politiknya dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2009. Lolos ke Senayan, tahun 2012, Puan dipercaya sebagai Ketua Fraksi PDI-P di DPR.

Puan sedianya kembali terpilih sebagai legislator pada Pemilu 2014. Namun, seiring dengan kemenangan Jokowi sebagai presiden pada Pilpres 2014, Puan ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

Pada Pemilu 2019, putri bungsu Megawati itu kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Maju lewat daerah pemilihan Jawa Tengah V, Puan berhasil mengantongi perolehan suara terbanyak nasional sebesar 404.034 suara.

Puan pun terpilih sebagai Ketua DPR RI. Jabatan itu ia emban sejak 2019 hingga kini.

6. Prananda Prabowo

Putra sulung Megawati sekaligus kakak Puan Maharani, Prananda Prabowo, juga aktif di politik. Namun, tak seperti Puan yang mengemban sejumlah jabatan di pemerintahan, Prananda lebih banyak berada di belakang layar.

Ia dikenal sebagai konseptor sejumlah pidato politik Megawati. Di internal partai banteng, Prananda kini menjabat sebagai Ketua Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital.

7. Yenny Wahid

Zanuba Ariffah Chafsoh atau lebih dikenal sebagai Yenny Wahid merupakan putri kedua dari Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Mengikuti jejak sang ayah, Yenny menorehkan kiprah politiknya di bawah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PKB selama 2005-2008.

Berkonflik dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Yenny dipecat dari PKB. Empat tahun setelahnya atau tahun 2012, ia mendirikan partai baru bernama Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).

Semasa pemerintahan SBY, Yenny pernah menjadi staf khusus bidang komunikasi politik selama setahun, sebelum akhirnya menggundukan diri.

8. Hutomo Mandala Putra

Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto juga mengikuti jejak sang ayah yang merupakan Presiden ke-2 RI, Soeharto, terjun ke politik.

Saat sang ayah memimpin era Orde Baru, Tommy menjabat sebagai anggota MPR RI Fraksi Golkar selama 1992-1998.

Di bawah kepemimpinan Tommy, Berkarya ikut meramaikan Pemilu 2019. Namun, Berkarya hanya mengantongi 2.929.495 atau 2,09 persen suara sehingga tak lolos ke Parlemen.

9. Megawati dan saudara

Megawati Soekarnoputri merupakan satu dari sejumlah anak Presiden Soekarno yang terjun ke politik. Megawati mengawali kiprah politiknya dengan bergabung bersama Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada tahun 1987.

Karena popularitasnya, tahun 1993, Mega terpilih sebagai Ketua PDI. Namun, sempat terjadi dualisme kepemimpinan di tubuh partai tersebut.

Singkat cerita, setelah melalui konflik yang panjang, pada Februari 1999, Megawati mendeklarasikan PDI Perjuangan. Ia pun tetap menjabat sebagai ketua umum partai berlambang banteng itu hingga saat ini.

Oktober 1999 hingga Juli 2001, Megawati dipilih oleh MPR sebagai Wakil Presiden ke-8 RI, menggantikan BJ Habibie, mendampingi Gus Dur.

Begitu Gus Dur turun tahta, Mega naik menjadi RI-1. Putri Proklamator tersebut menjabat sebagai presiden kelima RI selama 2001-2004.

Megawati sempat mencalonkan diri sebagai presiden berpasangan dengan Hasyim Muzadi pada Pemilu 2004, dan berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pemilu 2009.

Namun, pada dua pemilihan tersebut, Mega dikalahkan oleh SBY yang tidak lain merupakan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan era Kabinet Gotong Royong.

Selain Mega, anak-anak Soekarno lainnya juga tak ketinggalan terjun ke politik. Sukmawati Soekarnoputri misalnya, menghidupkan kembali Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan nama PNI Soepeni.

Sementara, Guruh Soekarnoputra yang juga bergabung dengan PDI-P, sejak tahun 1982 aktif sebagai anggota DPR RI.

https://nasional.kompas.com/read/2023/10/13/05150021/deretan-anak-presiden-terjun-ke-politik--dari-gibran-ahy-hingga-puan

Terkini Lainnya

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke