Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menekankan peran lautan bagi negara-negara pulau dan kepulauan.
"Selamat datang di Bali. Indonesia merasa terhormat menjadi tuan rumah momentum bersejarah KTT pertama AIS Forum. Sebuah forum untuk penguatan kolaborasi antara negara kepulauan dan negara pulau yang dihubungkan oleh laut," ujar Jokowi dalam pidato pembukaannya sebagaimana dilansir siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.
"Laut bukanlah pemisah antardaratan. Tapi, laut justru pemersatu antardaratan. Laut justru perekat dan penghubung antar daratan," tegasnya.
Jokowi melanjutkan, sebagai sesama negara kepulauan dan pulau, terlepas besar atau kecil, terlepas maju atau berkembang, negara-negara pulau dan kepulauan berbagi tantangan kompleks bersama.
Tantangan tersebut saling kait mengait dan saling terhubung satu sama lain.
Presiden Jokowi mencontohkan, beberapa isu yang menjadi tantangan yakni kenaikan permukaan laut, tata kelola sumber daya laut, dan pencemaran laut.
Jokowi kemudian menyinggung soal keberadaan sampah di laut yang bisa berpindah dari wilayah perairan negara satu ke perairan negara lainnya. Bahkan, sampah yang ada bisa sampai ke daratan negara-negara lain.
"Jika kita membuang sampah di daratan, belum tentu sampah tersebut berpindah ke daratan di belahan dunia lain. Tetapi jika kita membuang sampah di lautan, maka sampah itu sangat bisa sampai ke daratan manapun di dunia," jelas Jokowi.
"Oleh karena itu, kolaborasi dan solidaritas negara kepulauan dan negara pulau sangat penting untuk menghasilkan langkah-langkah strategis, konkret dan taktis dalam penyelesaian masalah bersama," tambahnya.
KTT AIS Forum digelar di Bali Nusa Dua Conference Center, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Tahun ini, KTT AIS Forum mengusung tema "Fostering Collaboration, Enabling Innovation, for our Ocean and Our Future".
Sesuai tujuan AIS Forum, yang menjadi wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan untuk memperkuat kolaborasi dalam mengatasi masalah global terkait kelautan, setiap delegasi akan menyampaikan pernyataan sikap negara atau organisasi masing-masing.
Sebelum KTT dimulai, Presiden tampak menyambut para delegasi yang hadir.
Setelahnya, Presiden Jokowi dan para delegasi melakukan foto bersama
Presiden Micronesia, Perdana Menteri Niue, Perdana Menteri São Tomé and Príncipe, Perdana Menteri Timor-Leste, serta Perdana Menteri Tuvalu hadir dalam KTT pada Rabu pagi.
KTT AIS Forum diharapkan bisa menghasilkan Leaders Declaration of The Archipelagic and Island States Forum 2023.
Deklarasi ini menyatakan komitmen negara pulau dan kepulauan untuk bekerja sama mengatasi masalah-masalah bersama seperti perubahan iklim, pembangunan ekonomi biru, polusi laut, dan tata kelola laut untuk mencapai kesejahteraan dan keberlanjutan demi generasi mendatang.
Sesuai daftar undangan, KTT AIS Forum 2023 juga dihadiri oleh Deputi Perdana Menteri Fiji dan Tonga, serta para menteri dari Maladewa, Marshall Islands, Palau, Seychelles, Singapura, Solomon Islands, Sri Lanka, dan Papua Nugini.
Sementara itu, delegasi dari Cabo Verde, Selandia Baru, dan Madagaskar pun hadir, dipimpin oleh pejabat setingkat wakil menteri.
Sedangkan Irlandia, Jepang, Siprus, Samoa, Malta, Inggris, Saint Lucia, Cook Islands, Filipina, Suriname, dan Bahrain, mengutus duta besar mereka.
Hadir juga di KTT AIS Forum 2023, wakil dari empat organisasi internasional, yaitu Kelompok Kerja Sama Negara Melanesia (MSG), Forum Negara Kepulauan Pasifik (PIF), Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan Badan Program Pembangunan PBB atau yang lebih dikenal sebagai UNDP.
KTT AIS Forum 2023 akan ditutup dengan makan siang bersama, yang dijadwalkan dimulai pada pukul 12.30 WITA.
https://nasional.kompas.com/read/2023/10/11/09272291/buka-ktt-pertama-ais-jokowi-ri-bangga-jadi-tuan-rumah-momentum-bersejarah