Salin Artikel

Ada Isu "Reshuffle", Wamen ATR/BPN Bongkar Isi Grup WA Kabinet

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri (Wamen) Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni mengungkapkan isi pesan di grup WhatsApp (WA) Kabinet Indonesia Maju, usai mencuat isu perombakan atau reshuffle kabinet.

Awalnya, Raja Juli mengaku tidak mengetahui isu tersebut. Ia justru berkelakar jangan-jangan dirinya yang akan terkena reshuffle.

"Wah, masa? Waduh. Jangan-jangan saya di-reshuffle. Apa isunya apa? Besok? Saya belum tahu," ujar Raja saat ditemui di Grha Oikoumene, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2023).

Lalu, barulah Raja Juli membeberkan isi pembicaraan di grup WA Kabinet Indonesia Maju.

Menurutnya, tidak ada kehebohan di dalam grup WA tersebut saat ini.

"Tadi pagi saya lihat grup Kabinet masih normal saja," imbuhnya.

Isu reshuffle atau perombakan kabinet kembali mengemuka seusai pertemuan antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo, Senin (2/10/2023) sore kemarin.

Pertemuan antara presiden dan mantan presiden ini digelar secara tertutup di Istana Bogor selama kurang lebih satu jam.

Belum ada penjelasan apapun dari pihak Partai Demokrat maupun istana mengenai isi pertemuan kemarin.

Namun, ketika ditanya soal potensi Demokrat bergabung ke kabinet, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra enggan berandai-andai.

"Reshuffle itu ranahnya Bapak Jokowi," kata Herzaky kepada Kompas.com, Senin (2/10/2023).

Herzaky mengeklaim, partainya memilih fokus bekerja untuk rakyat ketimbang memikirkan kursi di kabinet.

Ia juga mendoakan agar pemerintahan Jokowi dapat berjalan lancar di sisa satu tahun menjelang pergantian kekuasaan pada 2024 tahun depan.

"Kami fokus bekerja untuk rakyat, yang pasti doa kami untuk Pak Jokowi setahun ini bisa menutup pemerintahannya dengan makin baik dan makin manis," ujar Herzaky.

Jokowi sendiri mengelak ketika ditanya soal peluang terjadinya reshuffle pada Minggu (1/10/2023) malam, sehari sebelum bertemu SBY.

"Dengar dari mana?" kata dia dengan menggeleng.

Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menilai, pertemuan antara Jokowi dan SBY tak lepas dari pembicaraan soal politik.

"Tetapi lebih besar terkait koalisi 2024, tema reshuffle bisa saja memang ada tetapi kecil, meskipun situasi saat ini ada peluang reshuffle, mulai dari Mentan hingga Menpora, karena kasus rasuah," kata Dedi.

Ia pun menilai, belum ada alasan kuat bagi Jokowi untuk melakukan reshuffle dan memasukkan kader Demokrat ke dalam kabinet.

https://nasional.kompas.com/read/2023/10/03/14582301/ada-isu-reshuffle-wamen-atr-bpn-bongkar-isi-grup-wa-kabinet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke