Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi dan pria yang akrab disapa OSO tersebut membicarakan soal politik.
"Saya cuma cerita-cerita kebetulan ketemu hari pers, pembukaan (kongres) PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) di bandung. Cerita, itu rombongan PWI mau naik kereta cepat, cuma 29 menit Jakarta-Bandung," ujar Oso usai pertemuan, Senin.
"Iya ada lah Bapak (Jokowi) tanya itu Hanura sekarang lagi pergi ke daerah-daerah? Iya betul, rupanya Bapak mengikuti," katanya lagi.
Meski mengikuti perkembangan parpolnya, menurut OSO, Presiden Jokowi tidak pernah mengarahkan soal sikap terkait pemilihan umum (pemilu) 2024.
Selain soal internal parpol, OSO dan Jokowi juga sempat membahas soal dukungan untuk bakal calon presiden (capres) dari PDI-P, Ganjar Pranowo.
Sebagaimana diketahui, Partai Hanura sudah menyatakan dukungan untuk Ganjar di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Sementara itu, Presiden Jokowi sendiri juga merupakan kader PDI-P.
Ia juga mengakui tidak bisa terlalu terbuka dengan Presiden saat membahas sikap politik.
"Kalau politik ini kan kadang-kadang kita enggak bisa terlalu terbuka dengan Presiden, takutnya nanti saya salah," ujar OSO.
"(Bakal) cawapresnya Pak Ganjar itu bukan bidangnya saya. Cawapresnya Pak Ganjar itu terutama Bu Mega. Lantas, kemudian mungkin dengan kerja sama politiknya dengan partai-partai pengusung bersama PPP," katanya melanjutkan.
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/25/19113801/jokowi-bertemu-ketum-hanura-oso-di-istana-bahas-soal-politik