JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono mengatakan, hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang telah diputuskan sebelumnya, bisa saja berubah.
Namun, perubahan itu harus dilakukan sesuai dengan mekanisme yang berlaku, yakni melalui rapimnas maupun forum yang lebih tinggi. Selain itu, keputusan perubahan tersebut juga harus diambil secara kolektif kolegial.
"Nah, apakah keputusan rapimnas itu diharamkan untuk berubah? Boleh, tetapi ada mekanismenya. Mekanismenya apa? Setidaknya ada rapimnas lagi, atau setingkat di atasnya seperti mukernas, musyawarah kerja nasional," kata Mardiono ditemui di Kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (4/9/2023) usai rapat konsolidasi para ketum parpol pengusung Ganjar Pranowo.
Meski begitu, ia menambahkan, PPP sejauh ini belum memiliki rencana untuk menggelar rapimnas kembali dalam waktu dekat.
PPP juga masih konsisten menjalankan hasil Rapimnas V dan VI yang lalu, di mana memutuskan pengusungan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden dan merekomendasikan Sandiaga Uno sebagai bakal calon wakil presiden.
"Sampai sekarang sih enggak ada. Kalau toh nanti ada, Rapimnas yang lain, itu adalah dalam rangka sukses untuk pemenangan," tegasnya.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu PPP sempat diterpa kabar akan hengkang dari kerja sama politik dengan PDI-P. Hal itu menyusul mencuatnya wacana memasangkan Sandiaga Uno dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2024.
Isu itu muncul setelah juru bicara Sandiaga menyarankan PPP mengevaluasi dukungan untuk Ganjar, bila Sandiaga batal jadi cawapres Gubernur Jawa Tengah itu.
Namun, Mardiono membantah sekaligus menegaskan bahwa partainya tetap konsisten membangun kerja sama politik dengan PDI-P.
"Jadi sampai sekarang, sekali lagi, PPP masih tetap konsisten ya dua arah itu. Pertama adalah arah mendukung ke arah bergabung dengan PDI-P ya, yang sudah kita sepakati," ujar Mardiono dalam keterangan pers kepada wartawan di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (23/8/2023).
"Kemudian, yang kedua mendukung mencalonkan Pak Ganjar Pranowo dengan Pak Sandiaga," katanya lagi.
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/05/11213291/sempat-muncul-isu-ppp-hengkang-dari-koalisi-mardiono-sebut-keputusan