Kunjungan Surya ke Istana terjadi setelah mencuatnya isu bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan bakal berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
“Ya saya ngobrol sama teman, sudah lama enggak jumpa,” ucap Surya di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis malam.
Pada pertemuan itu, Surya mengaku membahas dinamika politik Tanah Air dengan Jokowi. Namun, ia tidak menyampaikan secara rinci apa yang sesungguhnya diperbincangkan.
“Bagaimana suasana keadaan politik, (Jokowi) bilang,’Kita bersyukur, suasana tenang,’” tutur dia.
Ia menyatakan pertemuan dengan Jokowi berlangsung hangat. Namun, Surya mengklaim Jokowi tak memberikan petunjuk untuk memasangkan Anies dengan Muhaimin.
“Enggak ada arahan (Jokowi),” sebutnya.
Diketahui, di hari yang sama, Anies melakukan sejumlah kunjungan di Jawa Timur, termasuk mengunjungi ibu Muhaimin Iskandar di Jombang, Muhassonah Hasbullah.
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga berziarah ke makam kakek dan ayah Muhaimin.
Kemudian, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyatakan Anies dan Surya telah melakukan pengkhianatan.
Sebab, keduanya sepakat membangun kerja sama politik dengan PKB secara sepihak tanpa melibatkan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Di sisi lain, Surya menekankan bahwa sampai saat ini Muhaimin belum resmi menjadi pendamping Anies. Namun, ia mengatakan keputusan bakal diambil satu sampai dua hari ke depan.
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/01/07001261/paloh-ungkap-hasil-pertemuan-dengan-jokowi-di-tengah-wacana-anies-muhaimin