Salin Artikel

Pengamat: Golkar Miliki Kursi Terbanyak di DPR, Ada Potensi Dampingi Prabowo Subianto

KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Aditya Perdana, menyebut sejumlah pihak berpeluang menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) dari bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Salah satunya dari Partai Golkar, Airlangga Hartanto.

Sebelumnya, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendeklarasikan dukungannya pada Prabowo.

 Sementara, PAN diprediksi tetap mengusulkan Erick Thohir.

Di sisi lain, masih ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Muhaimin Iskandar menjadi kandidat.

"Jadi, potensi cawapres di sisi koalisi Prabowo adalah Gus Imin, Airlangga Hartarto, dan Erick Thohir. Penentuan cawapres dari sejumlah nama itu tentu tidak mudah diputuskan dalam koalisi," kata Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting tersebut, dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (16/8/2023).

Sebagai informasi, Golkar dan PAN menambah tiga partai politik (parpol) yang sebelumnya sudah menyarakan dukungan kepada Prabowo untuk maju di Pilpres 2024.

Hingga saat ini, lima partai telah menyatakan dukungan kepada bakal capres Prabowo Subianto, yakni, Gerindra, PKB, Partai Bulan Bintang (PBB), Golkar, dan PAN.

Dari kelima partai tersebut, empat di antaranya merupakan partai yang berhasil masuk dan memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Aditya menerangkan, dari hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, Golkar menjadi pemilik kursi terbanyak di DPR RI dibandingkan empat partai pengusung lain. Bahkan, jumlah kursi Golkar melebihi partai asal Prabowo sendiri, Gerindra.

Golkar, yang saat ini dipimpin Ketua Umum Airlangga tersebut berhasil mengantarkan 85 kadernya untuk duduk di kursi Parlemen Senayan.

Di urutan kedua, ada Gerindra yang berhasil merebut 78 kursi di Pileg 2019. Sementara, PKB dan PAN menyusul setelah Gerindra dengan 58 kursi (PKB) dan 44 kursi (PAN).

Jika empat parpol yang masuk parlemen tersebut digabung, jumlah total perolehan kursi mereka untuk mengusung Prabowo Subianto, yakni 265 kursi.

“Jumlah itu setara dengan 46,09 persen jumlah total kursi di DPR RI,” kata Aditya.

Adapun gabungan keempat partai sudah jauh melebihi syarat minimal 20 persen untuk mencalonkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024.

Pada kesempatan lain, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Airlangga Hartarto menjelaskan alasan utama partai berlambang pohon beringin mendukung pencalonan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu dari Golkar.

“Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo Subianto? Tidak lain, tidak bukan karena Bapak Letnan Jenderal Pak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar. Oleh karena itu, beliau mengikuti berbagai kegiatan di Partai Golkar dan kekaryaannya tidak diragukan lagi," ujar Airlangga. Saat menghadiri deklarasi dukungan bakal capres Prabowo Subianto, Minggu (13/8/2024).

https://nasional.kompas.com/read/2023/08/16/08464821/pengamat-golkar-miliki-kursi-terbanyak-di-dpr-ada-potensi-dampingi-prabowo

Terkini Lainnya

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Anggota DPR-nya Minta 'Money Politics' Dilegalkan, PDI-P: Cuma Sarkas

Anggota DPR-nya Minta "Money Politics" Dilegalkan, PDI-P: Cuma Sarkas

Nasional
Duit Rp 5,7 Miliar Ditjen Holtikultura Kementan Diduga Dipakai untuk Keperluan SYL

Duit Rp 5,7 Miliar Ditjen Holtikultura Kementan Diduga Dipakai untuk Keperluan SYL

Nasional
Pengamat Nilai Ada Niat Menjaga Kekuasaan yang Korup di Balik Revisi UU Penyiaran

Pengamat Nilai Ada Niat Menjaga Kekuasaan yang Korup di Balik Revisi UU Penyiaran

Nasional
Istana Beri Santunan untuk Warga yang Terdampak Hempasan Heli Jokowi

Istana Beri Santunan untuk Warga yang Terdampak Hempasan Heli Jokowi

Nasional
Profil Juri Ardiantoro, Timses Prabowo-Gibran yang Jadi Stafsus Jokowi

Profil Juri Ardiantoro, Timses Prabowo-Gibran yang Jadi Stafsus Jokowi

Nasional
Pimpinan Komisi II DPR Sebut 70 Persen Komisioner KPU Se-Indonesia 'Tidak Layak Pakai'

Pimpinan Komisi II DPR Sebut 70 Persen Komisioner KPU Se-Indonesia "Tidak Layak Pakai"

Nasional
Bahas Kerja Sama Keamanan dengan Turkiye, Menko Polhukam Bicara Penanggulangan Terorisme hingga Kepolisian

Bahas Kerja Sama Keamanan dengan Turkiye, Menko Polhukam Bicara Penanggulangan Terorisme hingga Kepolisian

Nasional
Kunjungan ke Sultra, Komisi III DPR Ingin Cek Dugaan Praktik Mafia Tambang Ilegal

Kunjungan ke Sultra, Komisi III DPR Ingin Cek Dugaan Praktik Mafia Tambang Ilegal

Nasional
Soal Revisi UU MK, Disebut 'Jurus Mabuk' Politisi Menabrak Konstitusi

Soal Revisi UU MK, Disebut "Jurus Mabuk" Politisi Menabrak Konstitusi

Nasional
SYL Disebut “Pasang Badan” jika Petinggi Nasdem Minta Pejabat Kementan Dicopot

SYL Disebut “Pasang Badan” jika Petinggi Nasdem Minta Pejabat Kementan Dicopot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke