Menurut Luhut, tidak ada masalah dengan langkah Golkar tersebut.
"Saya kira bagus. Saya kira kalau Golkar sudah menentukan sikap itu bagus, bagus, enggak ada masalah. Enggak ada masalah saya pikir," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8/2023).
"Golkar saya ngobrol sama Pak Airlangga, saya kira keputusan Golkar untuk bergabung dengan koalisi Gerindra ya sudah ada keputusan. Jadi jangan dibuat masih shopping around," ungkap dia.
Dengan sikap parpol tersebut, Luhut menekankan bahwa Golkar saat ini tidak bisa lagi mengusulkan nama untuk menjadi calon presiden dan calon wakil presiden.
Sehingga, parpol berlambang pohon beringin itu kini hanya tinggal fokus untuk pemilu legislatif (pileg).
Meski demikian, Luhut melihat kondisi tersebut justru mendorong kekompakan bagi Golkar.
"Jadi sudah jelas Golkar sudah tidak bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden enggak apa-apa. Sekarang bicara konsentrasi di legislatif. Dan itu mendorong kekompakan di Golkar," kata Luhut.
"Supaya pendapatan jumlah kursi dari Golkar di parlemen yang 85 bisa dipertahankan atau lebih mungkin sampai berapa," lanjut dia.
Luhut pun menegaskan bahwa Golkar harus tetap solid dalam menghadapi situasi terbaru saat ini.
Apabila, ada perbedaan pandangan di internal parpol menurutnya merupakan hal biasa.
"Saya sudah bilang tadi sama Pak Airlangga. Saya bilang beda-beda sudah, sekarang guyub lagi. Enggak boleh terus-menerus berantem. Kan yang rugi siapa? Kita semua," ungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Partai Golkar bersama dengan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta Partai Amanat Nasional (PAN) resmi berkoalisi untuk Pilpres 2024.
Tak hanya berkoalisi, mereka juga menyatakan dukungan pencapresan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam acara pernyataan dukungan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).
Koalisi ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama politik oleh empat ketua umum partai politik masing-masing, yakni Muhaimin Iskandar dari PKB, Zulkifli Hasan dari PAN, dan Airlangga Hartarto dari Golkar, serta Prabowo sendiri.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, Prabowo adalah sosok yang tepat untuk menjemput cita-cita Indonesia menjadi negara maju dari segi ekonomi.
"Partai Golkar melihat kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto sangat tepat untuk membawa Indonesia lolos dari middle income trap," kata Airlangga dalam sambutan dukungannya.
Lalu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyampaikan pandangan serupa. Ia juga menambahkan riwayat PAN yang setia mendukung Prabowo sejak Pilpres 2014.
"Kami sudah sepuluh tahun bareng-bareng Pak Prabowo. Kalau tinggal sedikit kenapa tidak sabar. Kami melihat ini perjuangan 10 tahun akan tuntas karena kita sekarang sudah bersama-sama di istana," ujar Zulhas.
"Pak Prabowo punya dua hal, keikhlasan dan pengabdian yang panjang. Insya Allah wujud kebersamaan kita menuju Indonesia yang lebih adil dan sejahtera dan maju," kata dia.
Sementara itu, Prabowo Subianto sendiri menyampaikan bahwa dipilihnya tanggal ini tak terlepas sebagai momentum peringatan koalisi Gerindra dan PKB yang telah lebih dulu dibangun persis setahun silam.
"Pada tanggal yang baik ini, 13 Agustus 2023, persis satu tahun tanda tangan kerja sama politik Gerindra dan PKB. Dan satu tahun kemudian kerja sama politik ini diperkuat dua partai bersejarah, partai yang besar," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/14/19271611/golkar-resmi-dukung-prabowo-luhut-enggak-bisa-calonkan-presiden-atau-wapres