JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa mengaku pernah ditegur Presiden Joko Widodo karena masalah penutupan jalan.
Teguran itu dirasakan Andika saat ia masih menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).
Saat itu, Presiden tidak ingin iring-iringan kendaraannya menutup masyarakat yang hendak melintas.
“Beliau (Jokowi) sudah ngasih petunjuk di awal nih. Banyak lah petunjuknya, yang lalu lintas awalnya beliau enggak mau ditutup, jangan bunyikan sirine segala macam,” kata Andika dalam acara GASPOL! Kompas.com, Jumat (11/8/2023).
Namun, Paspampres waktu itu tetap menutup jalan seperti prosedur sebelumnya. Sirine juga dibunyikan.
“Sehingga begitu kami lewat di perempatan misalnya, itu sudah bersih,” ucap Andika.
“Begitu lihat panjang banget macetnya, karena yang ditutup kelihatan seberapa panjang antrean, begitu panjang. Beliau negur saya, “Lho Pak Andika itu kok masih ditutup”, cuma gitu doang,” tutur Andika.
Namun, bagi Andika, teguran semacam itu sudah membuat dirinya merasa bersalah.
“(Presiden) bukan orang yang impulsif, sehingga cuma begitu tapi 'waduh'. Waduh saya ini salah besar. Ya sudah akhirnya gantian saya yang marah ke perangkat ini,” kata Andika sembari tertawa.
Andika juga mengaku sulit membaca mimik Presiden Jokowi. Sebab, Jokowi bukan sosok pemimpin yang gemar menunjukkan ekspresi kemarahan ketika marah.
“Kalaupun misalnya (Jokowi) marah, tapi marahnya itu tidak diekspresikan seperti halnya kayak biasanya kita marah,” kata Andika.
Andika mengatakan, Jokowi tidak pernah mengeluarkan nada tinggi saat marah.
“Ada beberapa kali saya meraba saja, karena enggak berani juga saya tanya, oh ini kelihatannya enggak suka. Tapi kan tidak terucap secara eksplisit,” ujar Andika.
Andika mengatakan, banyak orang di sekeliling Jokowi membaca mimik atau raut wajah Jokowi sendiri. Hal itu juga dilakukan oleh jajaran Paspampres.
“Kami pun membaca sendiri. Kami melayani beliau dari aspek keamanan. Dari beliau keluar rumah masuk ke mobil,” kata Andika.
“Kami juga berusaha melihat oh wajahnya apa, lagi mendung atau enggak. Kalau mendung ya kita jangan macam-macam lah. Kalau wajahnya ceria ya oke. Ya itu lama-lama, over time, satu tahun tujuh bulan, lama-lama kan jadi tahu,” ucap Andika.
Adapun Andika menjadi Danpaspampres pada 2014-2016. Setelah itu, ia menjabat sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura.
Kariernya terus moncer, karena setelah itu Andika menjadi Komandan Kodiklat TNI AD (Dankodiklatad), Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad), Kepala Staf TNI AD (KSAD) hingga Panglima TNI.
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/12/12165511/cerita-andika-perkasa-ditegur-jokowi-karena-jalan-ditutup