Salin Artikel

[POPULER NASIONAL] Pengawal Menko Airlangga Ancam Jurnalis | Nasdem Khawatir Suara Anies Baswedan di Jateng-Jatim Tergerus

JAKARTA, KOMPAS.com - Kericuhan antara sejumlah awak media dengan protokoler Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto usai diperiksa Kejaksaan Agung menjadi sorotan karena disebut terdapat pernyataan ancaman.

Dalam peristiwa itu dilaporkan petugas protokoler yang mengawal Airlangga sempat mengancam akan menembak awak media yang berkerumun dan mengajukan sejumlah pertanyaan.

Akan tetapi, Kemenko Perekonomian membantah anggota protokoler menteri melontarkan pernyataan ancaman kepada para jurnalis.

Sementara itu dari dunia politik, Partai Nasdem khawatir bakal calon presiden Anies Baswedan sulit bersaing dengan 2 bakal kandidat lainnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

1. Ricuh protokoler Airlangga Hartarto dan wartawan usai pemeriksaan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto diperiksa oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada Senin (24/7/2023).

Usai pemeriksaan selama 12 jam atau pada Senin malam, sempat terjadi ketegangan antara awak media dan pengawal Airlangga.

Hal ini bermula ketika Airlangga bergegas berjalan menuju mobilnya meninggalkan Gedung Kejagung. Airlangga dikawal ketat oleh sejumlah pengawal yang sebagian berbaju putih dan sebagian lagi berbaju batik.

Pada saat itu, awak media yang telah menanti kemunculan Airlangga berupaya mendekati Ketua Umum Partai Golkar itu untuk mengajukan pertanyaan terkait pemeriksaan yang baru dia jalani. Namun, pengawal Airlangga meminta awak media membuka jalan.

Tiba-tiba, terdengar ancaman dari seseorang yang diduga pengawal Airlangga hendak menembak awak media jika tak membukakan jalan.

“Woi, buka jalan woi! Buka jalan! Gue tembak! Tembak lo!” kata seseorang tersebut, dikutip dari Kompas TV.

Setelahnya, sempat pula terdengar umpatan kasar yang diduga juga dilontarkan oleh pengawal Airlangga. Suasana pun sempat tegang sebelum akhirnya Airlangga dan rombongan meninggalkan Gedung Kejagung.

Sebagaimana diketahui, Airlangga hadir memenuhi panggilan Kejagung pada Senin (24/7/2023) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah CPO dan turunannya, termasuk minyak goreng, periode 2021-2022.

Ini merupakan pemanggilan kedua terhadap Airlangga. Pada pemanggilan pertama yang dijadwalkan Kejagung, Selasa (18/7/2023), Airlangga mangkir tanpa pemberitahuan.

Dalam pemeriksaan yang berlangsung selama lebih kurang 12 jam itu, Airlangga mengaku dicecar 46 pertanyaan oleh penyidik Kejagung.

"Saya sudah menjawab 46 pertanyaan dan mudah-mudahan jawaban sudah dijawab sebaik-baiknya," kata Airlangga usai pemeriksaan di Kejagung, Jakarta, Senin (24/7/2023).

Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie atau Gus Choi mengaku khawatir suara Anies Baswedan tergerus oleh dua bakal calon presiden (bacapres) lain, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Sebab, menurut dia, saat ini suara Anies belum signifikan di dua provinsi yang semestinya menjadi penentu kemenangan dalam pemilihan presiden (pilpres). Dua provinsi ini yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Kalau di dua wilayah itu tidak bisa menandingi pasangan lain, ya wassalam," ucap Gus Choi kepada Kompas.com, Senin (24/7/2023).

Gus Choi menyatakan itu saat ditanya mengenai hasil survei Indikator Politik terkini yang menyebut suara Anies di posisi tiga, atau di bawah Prabowo dan Ganjar.

Maka dari itu, Gus Choi berharap hasil survei ditanggapi serius oleh partai pengusung Anies dan relawan agar mulai bergerak merebut suara di Jateng dan Jatim.

"Dan tetap menjaga mayoritas wilayah lain yang sudah unggul," kata dia.

Selain itu, Gus Choi mengatakan bahwa suara Anies juga akan ditentukan oleh figur calon wakil presiden (cawapres).

Oleh karena itu, ia berharap figur cawapres Anies nantinya dapat mendongkrak suara mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Kalau cawapresnya figur yang tepat, bisa mendongkrak," ujar dia.

Lebih jauh, Gus Choi menilai, suara Anies yang terkesan stagnan di posisi tiga bukan karena acara Apel Siaga Perubahan yang digelar Nasdem tak sesuai harapan.

Menurut dia, survei itu tak terkait acara. Sebab, survei digelar pada 20-24 Juni 2023, sedangkan Apel Siaga Perubahan pada 16 Juli.

Diberitakan sebelumnya, hasil Survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan bacapres Prabowo Subianto menang tipis dari Ganjar Pranowo.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, keunggulan Prabowo pihaknya temukan dari sejumlah simulasi dalam survei yang digelar 20-24 Juni 2023.

Dalam simulasi 34 nama semi terbuka misalnya, Prabowo menempati urutan teratas dengan elektabilitas 31,6 persen, dibayangi Ganjar 31,4 persen.

“Pak Prabowo masih unggul meskipun keunggulannya juga tidak terlalu dibanding Mas Ganjar,” kata Burhan dalam konferensi pers di YouTube Indikator Politik Indonesia, Minggu (23/7/2023).

Sementara Prabowo dan Ganjar bersaing ketat, bakal capres lainnya, Anies Baswedan tertinggal cukup jauh.

Berada di urutan ketiga, Anies meraup 17,6 persen suara. Sementara di urutan keempat terdapat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas 4 persen, Erick Thohir 1 persen, dan Mahfud MD 0,8 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/26/05000091/-populer-nasional-pengawal-menko-airlangga-ancam-jurnalis-nasdem-khawatir

Terkini Lainnya

Sedih PPP Tak Lolos Parlemen, Megawati: Tak Usah Khawatir, Nanti Menang Lagi

Sedih PPP Tak Lolos Parlemen, Megawati: Tak Usah Khawatir, Nanti Menang Lagi

Nasional
Tanpa Jokowi, Ini Sejumlah Menteri hingga Ketua Umum Partai yang Hadir di Rakernas PDI-P

Tanpa Jokowi, Ini Sejumlah Menteri hingga Ketua Umum Partai yang Hadir di Rakernas PDI-P

Nasional
Keberangkatan Gelombang Kedua Dimulai, 2 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Jeddah

Keberangkatan Gelombang Kedua Dimulai, 2 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Jeddah

Nasional
Soal Kemungkinan PDI-P Tentukan Sikap Politik di Rakernas, Budi Arie: Terserah Mereka

Soal Kemungkinan PDI-P Tentukan Sikap Politik di Rakernas, Budi Arie: Terserah Mereka

Nasional
Kasus SYL, KPK Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Bisa Jadi Tersangka TPPU Pasif

Kasus SYL, KPK Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Bisa Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Andika Perkasa-Andi Widjajanto Hadiri Rakernas PDI-P Kenakan Baju Partai

Andika Perkasa-Andi Widjajanto Hadiri Rakernas PDI-P Kenakan Baju Partai

Nasional
Prabowo Disebut Akan Kaji Penurunan UKT supaya Jauh Lebih Murah

Prabowo Disebut Akan Kaji Penurunan UKT supaya Jauh Lebih Murah

Nasional
Budi Arie Sebut Jokowi Belum Sikapi RUU Penyiaran, Tunggu Draf Resmi

Budi Arie Sebut Jokowi Belum Sikapi RUU Penyiaran, Tunggu Draf Resmi

Nasional
Skenario Pilkada Jakarta 2024, Anies Versus Gerindra

Skenario Pilkada Jakarta 2024, Anies Versus Gerindra

Nasional
Hadirkan Inovasi Pelestarian Air di WWF 2024, Pertamina Buka Peluang Kolaborasi dengan Berbagai Negara

Hadirkan Inovasi Pelestarian Air di WWF 2024, Pertamina Buka Peluang Kolaborasi dengan Berbagai Negara

Nasional
Momen Ganjar-Mahfud Apit Megawati di Pembukaan Rakernas PDI-P

Momen Ganjar-Mahfud Apit Megawati di Pembukaan Rakernas PDI-P

Nasional
Kuatkan Ekonomi Biru melalui Kolaborasi Internasional, Kementerian KP Gandeng Universitas Terkemuka AS

Kuatkan Ekonomi Biru melalui Kolaborasi Internasional, Kementerian KP Gandeng Universitas Terkemuka AS

Nasional
Hadiri Rakernas V PDI-P, Mahfud Singgung soal Konsistensi Berjuang

Hadiri Rakernas V PDI-P, Mahfud Singgung soal Konsistensi Berjuang

Nasional
Puan Tiba Belakangan, Langsung Jemput Megawati dan Antar ke Ruang Rakernas

Puan Tiba Belakangan, Langsung Jemput Megawati dan Antar ke Ruang Rakernas

Nasional
Mantan Wapres Try Sutrisno Hadiri Rakernas V PDI-P

Mantan Wapres Try Sutrisno Hadiri Rakernas V PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke