Oleh karena itu, ia menganggap pihak yang tidak ingin adanya perubahan adalah orang-orang yang bakal termakan oleh zaman.
“Orang-orang yang menolak perubahan akan tenggelam oleh zaman, akan terlupakan seiring waktu karena dia tidak dinamis, tidak adaptif dengan situasi terkini,” ujar Herzaky pada Kompas.com, Jumat (21/7/2023).
Pernyataan itu disampaikan Herzaky untuk menanggapi komentar Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di program Rosi Kompas TV, Kamis (20/7/2023).
Luhut sebelumnya mengaku tidak khawatir dengan narasi perubahan yang diusung oleh Anies Baswedan dan pendukungnya. Sebab, menurutnya, narasi itu tidak bakal laku di masyarakat.
Namun, Herzaky mengatakan bahwa gerakan perubahan dan perbaikan didapatkan dari masukan masyarakat itu sendiri.
Menurutnya, banyak masyarakat yang merasa saat ini situasi ekonomi semakin sulit dan mencari pekerjaan tidak mudah.
“Mereka bosan dengan harga sembako yang membumbung tinggi dan susah diperoleh. Orang berobat sulit, mahal. Mencari pupuk sulit, mahal. Gaji guru, tentara, tenaga kesehatan, perangkat desa enggak naik-naik,” kata Herzaky.
Tak hanya itu, Herzaky pun menuturkan bahwa perubahan mesti dilakukan juga pada kebebasan demokrasi.
“Anak-anak muda takut bicara. Enggak mau habis bicara, kritik pemerintah, tahu-tahu akunnya di-doxing, diretas. Kemudian, diserang buzzer,” ujar Herzaky.
Terakhir, Herzaky optimis gerakan perubahan masih bakal diterima oleh masyarakat untuk membuat situasi Indonesia lebih baik.
“Tanyakan pada mereka (masyarakat) benar mereka enggak mau perubahan? Justru dari mereka-mereka lah api perubahan ini terus menyala, hidup, dan berkembang,” kata Herzaky.
https://nasional.kompas.com/read/2023/07/21/17484461/luhut-sebut-narasi-perubahan-tak-diminati-demokrat-menolak-perubahan