Dalam kesempatan itu, Presiden mengapresiasi inovasi dari Puskesmas Srikuncoro yang membuat olahan makanan dari belut dan singkong sebagai asupan gizi untuk mengatasi stunting.
Oleh karenanya, Jokowi berharap daerah lain dapat melakukan berbagai inovasi dalam menekan angka stunting.
“Tadi juga bagus ini memberikan protein yang tinggi, nugget belut itu bagus banget, saya lihat bagus banget," ujar Jokowi sebagaimana dilansir siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis.
"Saya kira inovasi-inovasi di daerah yang seperti ini yang kita lihat sangat bagus untuk mempercepat penurunan stunting di semua provinsi, kabupaten, dan kota,” katanya lagi.
Selain itu, dalam upaya penurunan angka stunting, Presiden Jokowi juga menginginkan semua daerah dapat terus meningkatkan upaya dalam memberikan asupan gizi yang baik bagi masyarakat dengan melibatkan berbagai pihak.
“Saya lihat juga (di sini) tidak banyak yang stunting dan terus diberikan injeksi gizi yang baik, dan ini yang saya ingin di semua provinsi melakukan hal yang sama,” ujar Jokowi.
“Partisipasi masyarakat, partisipasi swasta, donasi-donasi swasta itu dipakai untuk stunting saya kira bagus,” katanya melanjutkan.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengapresiasi kemajuan penurunan angka stunting yang ada di Provinsi Bengkulu.
“Saya senang di Provinsi Bengkulu ada penurunan yang sangat baik, dari 22 (persen) ke 18 (persen). Ini berarti di Bengkulu—di Provinsi Bengkulu, di bawah dari rata-rata nasional,” kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini juga berharap nantinya angka stunting di Provinsi Bengkulu dapat turun di bawah 14 persen pada 2024.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut adalah Ibu Negara Iriana Jokowi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dan Pejabat (Pj) Bupati Bengkulu Tengah Heriyandi Roni.
https://nasional.kompas.com/read/2023/07/20/11442101/kunjungi-puskesmas-di-bengkulu-jokowi-puji-inovasi-nugget-belut-untuk-atasi