JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memutar sebuah konten TikTok berisi video yang berisi sosok-sosok muda yang lebih memilih Ganjar Pranowo ketimbang Prabowo Subianto.
Dasco mengatakan orang-orang yang ada di dalam video sebenarnya dibayar supaya memilih Ganjar.
Hal tersebut Dasco sampaikan dalam acara bertajuk 'Konsolidasi Kader Partai Gerindra Dapil 4 Jakarta Timur' di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur (Jaktim), Minggu (16/7/2023).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tampak menyaksikan video yang Dasco putar secara langsung di lokasi.
Awalnya, Dasco mengatakan Gerindra jangan sampai membalas hinaan lawan dengan hal negatif, melainkan harus positif.
Dia pun mengajarkan para kader Gerindra untuk bagaimana membalas konten negatif secara benar.
"Saya akan ajarkan bagaimana caranya melawan. Jadi kalau kita diserang, kita jangan ikut memburuk-burukkan juga. Kita balas dengan hal hal yang positif," ujar Dasco.
"Ada banyak kelebihan partai kita, ada banyak kelebihan-kelebihan dari capres kita. Jadi kalau kita diposting dengan konten negatif, balas dengan konten positif. Saya yakin bahwa pihak lawan akan kehabisan bahan-bahan. Kenapa? Karena calonnya prestasinya sedikit," sambungnya.
Dasco kemudian memutar sebuah video di hadapan 6 ribu kader Gerindra Jaktim yang hadir.
Di dalam video tersebut, para pemilih muda tampak memilih Ganjar Pranowo karena lebih muda ketimbang Prabowo.
"Lebih baik pilih Pak Ganjar ya. Lebih muda," ucap seseorang dalam video itu.
"Lebih milih Ganjar, kayak lebih energik," kata orang lainnya.
"Umur kan tidak bisa bohong ya," ujar wanita muda.
Menurut para pemilih, mereka tidak mendukung Prabowo karena umurnya yang sudah tua.
"Kenapa kakak enggak milih Pak Prabowo?" tanya interviewer.
"Kalau dari umurnya dia sudah agak tua ya. Takut juga kalau keliling-keliling capek," jawab pemilih.
Dasco menanggapi video tersebut setelah selesai diputar.
Dia menegaskan mereka sebenarnya hanyalah orang-orang yang dibayar supaya ikut membuat konten itu.
"Ini serangan dari pihak lawan. Orang-orang bayaran. Kita balas nih. Balasan dari pihak kita," kata Dasco.
Setelah itu, Dasco memutar video yang berisi mendukung Prabowo. Dia mendorong para kader mem-posting video itu ke media sosial.
"Menurut kakak, kriteria calon pemimpin yang bagus itu menurut kinerja atau umur?" tanya interviewer.
"Kinerja lah," jawab seseorang.
"Kinerja," kata orang lain.
"Kalau saya yang muda," jawab orang lainnya lagi.
"Kinerja," ucap seseorang.
"Kinerja," jawab orang lain lagi.
"Kalau kita nanti Pilpres 2024 milih Prabowo atau Anies atau Ganjar?" tanya interviewer.
"Oh ini buat pilpres?" tanya balik seseorang.
"Hmmmm, Pak Prabowo," kata para pemilih.
Dasco mengatakan itu adalah contoh konten positif untuk membalas hinaan lawan.
"Jadi kita akan lawan dengan kanal yang positif. Kita akan lawan dengan data dan fakta. Kita akan lawan dengan kelebihan-kelebihan yang ada pada calon presiden kita," imbuh Dasco.
https://nasional.kompas.com/read/2023/07/16/11352461/gerindra-putar-konten-tiktok-lebih-baik-pilih-ganjar-orang-orang-bayaran