Menurut Amir, usulan itu boleh saja dilakukan Golkar. Apalagi, partai berlambang pohon beringin tersebut belum menentukan pilihan dukungan bakal calon presiden (capres) 2024.
"Posisi Golkar yang kemudian mau membuat poros baru dan lain-lain, saya kira semua terbuka. Artinya, sampai menjelang pendaftaran di KPU untuk pilpres, saya kira semua bisa terjadi," kata Amir kepada wartawan, Rabu (12/7/2023).
"Cuma, kalau kita sendiri di PPP kan sudah mengikatkan diri dengan PDI-P untuk mengusung Ganjar," ujarnya lagi.
Menurut Amir, PPP masih mengupayakan agar Ketua Badan Pemenangan Pemilu Sandiaga Uno bisa mendampingi Ganjar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
"Artinya, kita sudah mendorong Sandi juga untuk mendampingi Ganjar. Persoalan nanti bagaimana respons PDI-P, tentu itu akan menjadi perbincangan selanjutnya," kata Amir.
Wakil Ketua Komisi XI DPR ini mengatakan, dorongan agar Sandiaga Uno menjadi bakal cawapres Ganjar terus dilakukan karena menjadi keputusan partai dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP beberapa waktu lalu.
"Tentu kita tetap akan mendorong (Sandi cawapres Ganjar), karena itu keputusan partai," ujar Amir.
Pasalnya, Golkar berada di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang masing-masing partai sudah menentukan jalannya sendiri.
"Ya realitasnya kan PPP sudah bikin sendiri, PAN juga kita belum tahu. Ya poros baru bisa saja ganti partai, yang penting harus penuhi PT, presidential threshold 20 persen," ujar Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono saat dihubungi, Selasa (11/7/2023).
Untuk diketahui, PPP sudah menyatakan dukungan untuk Ganjar Pranowo. Sedangkan PAN sejauh ini selalu menggadang-gadang Menteri BUMN Erick Thohir sebagai bakal cawapres, baik untuk Ganjar maupun Prabowo Subianto.
https://nasional.kompas.com/read/2023/07/12/12062331/soal-golkar-wacanakan-bentuk-poros-baru-ppp-sebut-sudah-bersama-pdi-p-usung