Salin Artikel

Dua "Wajah" Jokowi: Disebut Dukung Ganjar, tapi Mesra dengan Prabowo

JAKARTA, KOMPAS.com - Dukungan Presiden Joko Widodo terhadap sosok calon presiden (capres) Pemilu 2024 masih abu-abu. Di satu sisi, presiden terkesan mendukung bakal capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

Pada lain waktu, kepala negara terlihat lebih condong ke bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Jokowi memang pernah menyatakan tak melarang Ganjar maupun Prabowo berkontestasi pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

"Istilahnya, saya kira karena menyampaikan kepada saya, masa saya bilang jangan, ndak, kan enggak gitu mestinya, ya silakan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/8/2022).

Presiden juga mengaku tak masalah jika sikapnya itu ditafsirkan sebagai restu darinya untuk Prabowo dan Ganjar berlaga pada pemilihan mendatang. Menurut Jokowi, dalam negara demokrasi, mustahil seorang presiden melarang anak buahnya mencalonkan diri sebagai presiden.

“Enggak mungkin presiden ada misalnya menteri yang (datang) ke saya untuk menyampaikan itu kemudian saya bilang tidak, enggak bisa," ujarnya.

Lantas, kepada siapa sebenarnya dukungan Jokowi diberikan? Untuk Ganjar, atau justru Prabowo?

Pertemuan intens

Baik Ganjar maupun Prabowo sedianya merupakan orang yang dekat dengan Jokowi. Sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar kerap mendampingi presiden dalam kunjungan di sejumlah wilayah di Jateng.

Keduanya yang sama-sama bernaung di bawah PDI Perjuangan juga kerap dipertemukan dalam berbagai acara partai.

Sementara, Prabowo belakangan terlihat sering tampil bersama Jokowi dalam sejumlah kunjungan kenegaraan. Hal ini tak lepas dari perannya sebagai Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju.

Belakangan, keduanya bertemu secara empat mata dengan kepala negara. Pada Selasa (13/6/2023), Jokowi bertemu dengan Ganjar di Istana Kepresidenan Jakarta. Dalam foto yang beredar, keduanya tampak akrab berbincang sambil santap siang.

Ganjar tak menampik bahwa pertemuan itu turut membahas persoalan politik. Namun demikian, orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut enggan bicara rinci soal pembicaraannya dengan Jokowi.

"Selalu ada (pembahasan politik). Kalau saya bertemu Pak Jokowi, selalu ada perbincangannya soal itu (politik)," ujar Ganjar dilansir dari siaran pers, Selasa.

Beberapa hari sebelum pertemuan itu tepatnya Jumat (9/6/2023), Jokowi lebih dulu bertemu Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta.

Tak diketahui isi pembicaraan keduanya. Namun, saat itu tengah hangat isu proposal perdamaian Rusia-Ukraina yang diusulkan Prabowo.

Jokowi mengakui bahwa pertemuannya dengan Prabowo di Bogor itu turut membicarakan isu-isu politik.

"Ya utamanya (membahas) politik, saya ngomong apa adanya," kata Jokowi di Gresik, Selasa (20/6/2023), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Tak lama, Jokowi dan Prabowo kembali bertemu empat mata pada Senin (26/6/2023) sore. Pertemuan kembali digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Prabowo mengungkap, dalam pertemuan tersebut presiden memberikan sejumlah arahan terkait tugas-tugasnya sebagai Menteri Pertahanan. Dia juga tak membantah adanya pembicaraan politik antara dirinya dan kepala negara.

“Ya bertanya tentang rencana-rencana saya ke depan dan sebagainya,” ujarnya usai pertemuan.

Condong ke Prabowo

Ketimbang figur lainnya, Jokowi disebut-sebut lebih mendukung Prabowo sebagai capres Pemilu 2024. Hal ini diungkap oleh Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi.

Budi mengatakan, Jokowi dan Prabowo belakangan kian dekat. Bahkan, dalam sebulan, keduanya telah bertemu sebanyak empat kali.

“Iya begitulah (makin dekat). Kelihatannya (dukungan Jokowi) lebih kecenderungan ke sana (Prabowo) ya. Sekarang sudah 60:40,” kata Budi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/7/2023).

Saking dekatnya, kata Budi, Jokowi bahkan ikut mempertimbangkan sejumlah nama cawapres buat Prabowo. Beberapa nama tersebut, mulai dari menteri Kabinet Indonesia Maju hingga kepala daerah.

Sosok Wali Kota Solo yang juga putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, kabarnya turut dipertimbangkan kepala negara sebagai rekan duet Prabowo.

“Masih ditimbang beberapa nama. Misalkan Pak Mahfud (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD), Sandi (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno), Erick (Menteri BUMN Erick Thohir), Gibran, Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Airlangga (Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto),” ujar Budi.

Budi pun menyebut, Prabowo memang menunggu arahan dari Jokowi untuk menentukan langkah politiknya.

“Betul, betul (Prabowo tunggu arahan Jokowi). (Jokowi) suruh tunggu nanti last minute dulu, nari-nari nanti last minute. September-Oktober lah (deklarasi),” katanya.

Klaim PDI-P

Terkait ini, elite PDI-P telah buka suara. Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menilai, tak ada yang spesial dari kedekatan Jokowi dan Prabowo belakangan ini.

“Menurut saya itu satu hal yang wajar dilakukan oleh presiden, walaupun kemudian diartikan berbeda ya monggo saja,” ujar Puan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6/2023).

“Buktinya, menurut saya, setiap acara yang saya hadir dengan Pak Jokowi, Pak Jokowi juga akrab sama saya,” tuturnya.

“Itu kan sesuai dengan posisi beliau sebagai presiden di mana setiap ada kesempatan untuk bisa berdialog, berbincang,” imbuh anak bungsu Megawati Soekarnoputri itu.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto juga membantah dukungan Jokowi bercabang ke Prabowo. Menurut Hasto, Jokowi sejalan dengan PDI-P, mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres Pemilu 2024.

“Ya memang enggak pernah ada persoalan itu, itu hanya framing dari pihak lain yang ingin memecah belah kekompakan dari PDI-P dengan seluruh pimpinannya,” kata Hasto saat ditemui awak media di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023).

Hasto mengatakan, jajaran partainya punya pandangan yang sama, bahwa Ganjar merupakan sosok bakal calon presiden penerus Jokowi. Oleh karenanya, dia memastikan dukungan Jokowi hanya untuk Gubernur Jawa Tengah itu.

“Sangat clear dan Pak Ganjar Pranowo adalah kesinambungan kepemimpinan Presiden Jokowi yang punya komitmen,” tutur Hasto.

Belakangan, Hasto kembali menegaskan sikap Jokowi terhadap kandidat capres Pemilu 2024. Dia memastikan bahwa Jokowi hanya mendukung Ganjar.

"Pak Jokowi memilih Pak Prabowo? Jadi itu saya luruskan. Itu tidak benar,” kata Hasto dikutip dari keterangan tertulis, Selasa.

Hasto mengingatkan Jokowi adalah kader PDI-P. Sehingga, mantan Wali Kota Solo itu tak mungkin memilih Prabowo yang bukan kader partai banteng.

Menurut Hasto, sikap terbuka yang ditunjukkan Jokowi terhadap kandidat capres lainnya tak lepas dari upaya presiden untuk memastikan keamanan situasi jelang pergantian kepemimpinan nasional.

PDI-P melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III lalu pun telah menegaskan bahwa kebijakan dan program Jokowi akan dilanjutkan oleh Ganjar jika terpilih sebagai presiden selanjutnya.

Pada momen yang sama, kata Hasto, Jokowi juga memberikan berbagai arahan ke Ganjar terkait pemenangannya sebagai capres 2024.

“Jadi kita dukung sikap Pak Presiden Jokowi,” tuturnya.

Dua wajah

Menurut Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno, memang, jika ditafsirkan secara awam, masyarakat umumnya akan berkeyakinan bahwa Jokowi bakal tegak lurus terhadap PDI-P terkait dukungan capres Pemilu 2024.

Sebab, PDI-P merupakan partai politik yang mengantarkan Jokowi dari Wali Kota Solo ke Gubernur DKI Jakarta, lantas ke kursi RI-1.

“Karenanya Jokowi dipastikan akan mendukung Ganjar sebagai capres di 2024. Apa pun judulnya Jokowi dan Ganjar ini memiliki iman politik yang sama, yaitu sama-sama kader PDI-P, pikiran awam tidak akan membantah apa pun dalam konteks itu,” kata Adi kepada Kompas.com, Rabu (5/7/223).

Menurut Adi, pernyataan elite PDI-P soal dukungan Jokowi dipastikan buat Ganjar bertujuan untuk mengamputasi isu-isu liar yang berkembang.

Harapannya, meski Jokowi dekat dengan figur-figur lain, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak ditarik ke kanan maupun ke kiri, atau tidak dikait-kaitkan dengan dukungan ke calon lain di luar partai banteng.

Namun, Adi menilai, bantahan PDI-P itu tak sejalan dengan gestur politik Jokowi yang belakangan memang terlihat dekat dengan Prabowo.

Keduanya tampak kian mesra lewat sejumlah pertemuan empat mata beberapa waktu terakhir. Tak heran Jokowi dikabarkan mengirim sinyal dukungan buat Ketua Umum Partai Gerindra itu sebagai capres.

“Dalam konteks ini sepertinya PDI-P mulai tidak nyaman dan merasa terganggu dengan opini-opini dan asumsi itu bahwa Jokowi mendukung yang lain, karenanya PDI-P menyatakan Jokowi tidak mungkin pindah ke lain hati pasti akan tegak lurus kepada PDI-P,” kata Adi.

Terlepas dari itu, Adi menyebut, hanya Jokowi yang tahu ke mana arah dukungan politiknya untuk Pemilu 2024 akan ditambatkan.

“Persisnya pilihan politik Jokowi itu ke siapa ya hanya Jokowi dan Tuhan saja yang tahu, selebihnya ya hanya menafsirkan saja,” tutur dia.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/06/05300081/dua-wajah-jokowi--disebut-dukung-ganjar-tapi-mesra-dengan-prabowo

Terkini Lainnya

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke