Menurut Budi Arie, Jokowi memberikan arahan kepada Projo untuk memberikan dukungan pada bacapres tertentu di menit akhir jelang pendaftaran pasangan calon bacapres dan bakal calon wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Itu perintah Jokowi kepada kami. Kondisi sangat dinamis. Jadi kita harus cermat dan teliti,” ujar Budi pada Kompas.com saat memberikan klarifikasi, Rabu (5/7/2023).
Ia menekankan, Projo siap mengikuti petunjuk Jokowi. Menurutnya, barisan relawan bakal mendukung figur bacapres yang didukung oleh Jokowi.
“Yang pasti, Projo tunduk dan tegak lurus pada Jokowi. Merah kata Jokowi, merah kata Projo,” tuturnya.
Budi pun menuturkan, pihaknya masih menunggu pergerakan berbagai partai politik (parpol) untuk membentuk koalisi yang pasti.
Pertimbangan yang lain, juga menunggu bacawapres yang diusung oleh koalisi tersebut.
“Kita menunggu koalisi partainya dan juga siapa cawapresnya. Biar semua jelas,” imbuh dia.
Sebelumnya, Budi menyatakan pada Kompas.com bahwa Prabowo menunggu arahan Jokowi untuk mendeklarasikan diri sebagai bacapres KPP.
Mulanya, ia menuturkan bahwa Jokowi meminta Prabowo melakukan deklarasi pada bulan September atau Oktober.
Namun pernyataan itu kemudian dibantah karena menurut Budi yang diberikan perintah oleh Jokowi bukan Prabowo, tapi Projo.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan bahwa Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar meminta masukan Jokowi soal penentuan pendamping Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Saya pikir gini, Pak Prabowo dan Pak Muhaimin adalah sahabat dari Pak Presiden, tentu mereka juga ada dalam koalisi yang incumbent saat ini,” sebut Habiburokhman di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023).
“Untuk hal sestrategis ini mereka berdiskusi dengan meminta pendapat dari Pak Jokowi selaku Presiden. Wajar dong namanya bestie, kita saling minta pendapat ya,” sambung dia.
https://nasional.kompas.com/read/2023/07/05/16290561/klarifikasi-budi-arie-soal-deklarasi-prabowo-bacapres-last-minute