Salin Artikel

Kericuhan antara Simpatisan dan Awak Media Terjadi Lagi Usai Panji Gumilang Diperiksa Bareskrim

JAKARTA, KOMPAS.com - Awak media dibuat kesal dengan tingkah simpatisan Panji Gumilang yang menghalang-halangi peliputan di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Peristiwa itu terjadi saat Panji Gumilang selesai diperiksa oleh penyidik Bareskrim Polri pada Senin (3/7/2023) malam pukul 23.00 WIB.

Awak media yang sudah menunggu dengan rapi diganggu dan diminta mundur agar Panji Gumilang bisa leluasa masuk ke dalam mobil.

Awak media tidak terima dengan perlakuan simpatisan Panji yang menghalangi kerja-kerja jurnalistik.

Polisi kemudian mencoba menengahi, meminta agar awak media bisa lebih tenang agar wawancara dengan Panji Gumilang bisa segera terlaksana.

Awak media kemudian meminta agar polisi menertibkan simpatisan Panji yang terlihat semakin ramai di pintu masuk Gedung Awaloedin Djamin.

"Kalau ke sini jangan bawa masa dong," teriak awak media.

Kemudian awak media mengatur diri dengan rapi.

Kurang lebih 30 menit setelah keributan terjadi, Panji kemudian memberikan pernyataannya kepada awak media diawali dengan salam khas umat Yahudi.

"Shalom Aleichem," katanya.

Panji kemudian menyebut dirinya sudah memenuhi panggilan Bareskrim dan menjawab pertanyaan-petanyaan yang dilontarkan penyidik.

"Pertanyaan yang disampaikan kepada saya lebih dari pada 30 pertanyaan dan sudah bisa dijawab dengan baik, mudah-mudahan semua berjalan dengan lancar dan saudara-saudara telah saya berikan informasi dan selanjutnya nanti kami minta jalan supaya bisa pulang," ucap dia.

Secara terpisah, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandani mengatakan, Panji ditanya sebanyak 26 pertanyaan dan dijawab semuanya.

Panji kemudian menjawab beberapa pertanyaan awak media dan meminta izin untuk pulang setelah memberikan jawaban yang dia anggap perlu.

"Kalau ngomong gini enggak bisa jawab," jawaban terakhir Panji saat dicecar awak media.

Panji kemudian masuk ke dalam mobil, simpatisannya yang sempat ricuh dengan media mengantar Panji dengan gerakan hormat.

Saat Panji tiba, sekitar pukul 13.50 WIB, kericuhan juga sempat terjadi. Orang yang diduga merupakan staf dari Al Zaytun menghalangi tangkapan gambar awak media, sehingga terjadi protes agar orang yang menghalangi itu bisa menyingkir.

Kericuhan tak terhindarkan. Awak media yang terdesak terus didorong oleh pengawal Panji Gumilang, sehingga terjadi keributan.

Panji yang saat itu menggunakan setelan jas berwarna biru dongker terlihat mengacungkan jempol kepada awak media.

Tampak juga seorang wanita berjilbab dan menggunakan topi memeluk Panji dari belakang sambil mengikuti langkah Panji.

Diketahui, Panji Gumilang dilaporkan atas dugaan penistaan agama oleh Ketua Forum Advokat Pembela Pancasila (FAPP) Ihsan Tanjung.

Laporan dugaan penistaan agama dilaporkan ke Bareskrim Polri dengan nomor registrasi LP/B/163/VI/2023/SPKT/Bareskrim Polri tertanggal 23 Juni 2023.

Dalam laporan itu, Panji Gumilang diduga melanggar ketentuan Pasal 156 A Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penistaan Agama.

Panji Gumilang dinilai menistakan agama Islam karena memberikan ajaran yang diduga menyimpang di Ponpes Al Zaytun.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/04/01061571/kericuhan-antara-simpatisan-dan-awak-media-terjadi-lagi-usai-panji-gumilang

Terkini Lainnya

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke