Pertemuan tersebut diketahui dari sejumlah foto yang beredar di media sosial.
Di dalam foto tampak Anies bersama istrinya, Ferry Farhati, serta Ganjar dan istrinya Siti Atiqoh. Mereka tampak tersenyum bersama.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, yang menjadi saksi dan ikut berfoto bersama lantas menceritakan momen tersebut.
Pertemuan terjadi pada 26 Juni 2023 di Mina, Mekkah
Menurut Suharso, pertemuan tersebut terjadi secara kebetulan saat ketiganya tengah menjalankan ibadah haji.
"Bertemu secara kebetulan," kata Suharso kepada Kompas.com, Selasa (27/5/2023).
Suharso lantas mengungkapkan kronologi peristiwa itu tersebut.
Ia awalnya melihat Ganjar dan Anies dari kejauhan. Kedua bakal capres itu tampak sedang berbincang akrab.
Oleh karenanya, Suharso langsung menghampiri dan mengatakan bahwa masyarakat di Indonesia harus melihat kedekatan itu.
Bahkan, menurut Suharso, saat diajak foto bersama, Anies atau Ganjar tidak merasa keberatan.
"Saya hanya senang melihat kedua beliau itu duduk berdekatan, sangat dekat sekali, ngobrol tampaknya saya lihat dari kejauhan. Saya tidak mau kehilangan momentum bersejarah itu, bagi saya," kata Suharso.
"Lalu, saya menghampiri dan berucap, 'Indonesia mesti melihat ini'. Keduanya (Ganjar dan Anies) menjawab kami berteman sejak mahasiswa di UGM. Lalu, mereka tertawa dan saya ajak foto tidak keberatan," ujarnya lagi.
Sebab, menurutnya, saat itu sudah dalam proses ibadah haji.
"Sama sekali tidak ada (pembicaraan politik). Kami sedang mengenakan baju ihram, sudah ambil miqat haji, jadi tidak ada setipis apa pun pembicaraan seperti itu," kata Suharso.
Setelah sesi pertemuan dan foto bersama itu, Suharso kemudian meninggalkan keduanya.
Suharso mengungkapkan, ketika foto tersebut menjadi viral di Tanah Air, stafnya meminta maaf kepadanya.
Sebab, semula hanya berniat untuk memberitahu kepada masyarakat soal kebersamaan Anies dan Ganjar yang dinilai menyejukkan di tengah panasnya situasi politik menjelang pemilu.
Ia pun menyebutkan bahwa di Mekkah tidak hanya bertemu Ganjar dan Anies, tetapi ada pula Puan Maharani, Said Abdullah, dan Menteri Desa Abdul Halim Iskandar.
"Saya juga bertemu Ibu Puan Maharani dan keluarga, Pak Said Abdullah Ketua Banggar DPR RI, Menteri Desa Pak Abdul Halim Iskandar dan keluarga, semua kebetulan saja," ujar Suharso.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang telah menyatakan dukungan untuk Ganjar, menyambut baik pertemuan kedua tokoh.
Juru Bicara PPP Achmad Baidowi berharap pertemuan Ganjar dan Anies dapat memberi pesan ke para pendukungnya agar tak bermusuhan hanya karena perbedaan pilihan politik.
"Pesan itu yang harus ditangkap bahwa di bawah itu silakan berkompetisi tapi jangan sampai overdosis. Bahwa perbedaan pendapat perbedaan politik hal yang biasa, tetapi jangan mengorbankan persaudaraan," kata pria yang akrab disapa Awiek itu di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
"Husnuzan saya mereka berembuk untuk kebaikan negara Indonesia, bagaimana Indonesia lebih baik," ujarnya lagi.
Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap agar pertemuan kedua tokoh memberikan dampak positif terhadap pelaksanaan pemilu tahun depan.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKS, Ahmad Fathul Bari lantas mengajak masyarakat untuk mendoakan para calon pemimpin yang tengah melaksanakan ibadah haji.
"Ya, mudah-mudahan bisa memberikan aura positif bagi pelaksanaan pemilu yang jurdil (jujur dan adil), luber (langsung, umum, bebas, dan rahasia), tanpa tekanan dan intervensi, sehingga berlangsung secara demokratis dan bermartabat," kata Fathul, Selasa.
"Panjatkan doa terbaik untuk Indonesia, para pemimpin, dan masyarakat, agar Allah senantiasa memberikan segala kebaikan," ujarnya lagi.
Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie juga menyambut baik pertemuan Anies dan Ganjar di Tanah Suci.
Ia berharap pertemuan keduanya dapat memberikan energi positif jelang Pemilu 2024.
"Kontestasi dalam persahabatan. Pesta demokrasi yang riang gembira. Para buzzer dan relawan tidak boleh saling mencaci, para pasangan adu gagasan, bukan adu kekuatan uang dan kekuasaan," kata Effendi kepada Kompas.com, Selasa.
Menurutnya, pertemuan Ganjar dengan Anies itu bisa menjadi momen silaturahmi antara keduanya.
“Bagus antarbakal capres bertemu, silaturahmi, komunikasi, apalagi di Tanah Suci,” ujar Herzaky pada Kompas.com, Selasa (27/6/2023).
Herzaky mengatakan, pertemuan Ganjar dan Anies bisa memberikan contoh pada masyarakat, bahwa meski berbeda jalan, tapi keduanya tetap akur dan menjalin hubungan dengan baik.
“Pengingat kalau berbeda pilihan, bukan berarti harus bermusuhan dan tidak berkomunikasi. Semoga bisa menjadi teladan bagi masyarakat di akar rumput,” kata Herzaky.
https://nasional.kompas.com/read/2023/06/28/06204821/cerita-di-balik-pertemuan-ganjar-dan-anies-di-mekkah-kebetulan-dan-tak