Salin Artikel

Kemenkes Ungkap 30 Provinsi di Indonesia Masih Kekurangan Dokter Spesialis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, secara rata-rata, sebanyak 30 provinsi di Indonesia masih kekurangan dokter spesialis.

Sementara itu, secara total, Indonesia masih kekurangan 31.481 dokter spesialis untuk melayani sekitar 277.432.360 penduduk pada 2023.

Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Oos Fatimah memaparkan rincian tersebut.

Terdapat 29 provinsi yang kekurangan dokter spesialis jantung, dan 31 provinsi kekurangan dokter spesialis anak.

Lalu, 28 provinsi kurang dokter spesialis penyakit dalam, 23 provinsi kurang spesialis obgyn, 33 provinsi kekurangan dokter spesialis radiologi, paru, dan BKTV, serta 29 provinsi kekurangan dokter spesialis saraf.

"Dokter spesialis organ (kekurangan di) 23 (provinsi), spesialis bedah (kurang di) 28 provinsi, dan seterusnya. Sehingga, kalau kira rata-ratakan maka sekitar 30 provinsi di Indonesia masih kekurangan dokter spesialis," kata Oos dalam konferensi pers secara daring, Senin (26/6/2023).

Oos menyampaikan, jika mengerucut ke tujuh jenis spesialis dasar yang wajib ada di sarana pelayanan kesehatan, sebanyak 266 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dari 415 RSUD di kabupaten/kota tidak memiliki dokter spesialis yang lengkap.

Adapun tujuh spesialisasi dasar tersebut, meliputi spesialis anak, obgyn, bedah, penyakit dalam, anestesi, radiologi, dan patologi klinis.

"Saat ini ada 39 persen atau 266 RSUD di kabupaten/kota dari 415 RSUD yang belum lengkap spesialisnya. Mungkin di daerah timur ada saja kabupaten yang tidak ada satupun dokter spesialis," beber Oos.

Adapun untuk mempercepat pengadaan dokter, Kemenkes melaksanakan transformasi sistem kesehatan dengan enam pilar utama.

Keenam pilar tersebut, yaitu transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

Transformasi SDM Kesehatan dalam pilar kelima ditengarai akan mendukung semua pilar yang ada.

Program unggulan transformasi SDM Kesehatan adalah meningkatkan pemberian beasiswa untuk penyediaan dokter spesialis, serta memberikan beasiswa dan fellowship untuk meningkatkan kompetensi spesialistik tenaga kesehatan.

"Untuk mentransformasi SDM kesehatan, kami melakukan program unggulan dari segi penyediaan mulai dari penambahan dokter spesialis, dan untuk penyediaan meningkatkan pemberian beasiswa. Pendayagunaan di sini kita memudahkan regulasi diaspora kesehatan WNI di luar negeri, peningkatan mutu, dan lain-lain," jelasnya.

Sebelumnya, minimnya jumlah dokter spesialis dan tidak meratanya distribusi dokter juga diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena.

Dia mengungkapkan, masih ada 6,9 persen Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Indonesia tanpa dokter. Angka ini mengacu pada data dari Sistem Informasi SDM Kesehatan (SISDMK) pada 2020.

Provinsi dengan persentase Puskesmas tanpa dokter tertinggi, adalah provinsi Papua (48,18 persen), diikuti oleh provinsi Papua Barat (42,07 persen), dan provinsi Maluku (23,45 persen).

Fenomena ini berbeda dengan wilayah perkotaan dan daerah tidak tertinggal, meliputi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Provinsi Bali, Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Di lima wilayah tersebut, tidak ada Puskesmas tanpa dokter. Hal ini menandakan persebaran tenaga medis dan tenaga kesehatan masih menjadi masalah di Indonesia.

"Berdasarkan data 6,9 persen itu Puskesmas tidak memiliki dokter. Tertinggi di Papua sekitar 48 persen. Jadi hampir setengah dari Puskesmas di Papua itu tidak ada dokter," kata Emanuel Melkiades Laka Lena dalam penyerahan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) dan diskusi publik RUU kesehatan di gedung Ombudsman Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2023).

https://nasional.kompas.com/read/2023/06/26/15523111/kemenkes-ungkap-30-provinsi-di-indonesia-masih-kekurangan-dokter-spesialis

Terkini Lainnya

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Nasional
Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Nasional
Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Nasional
Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Nasional
Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Nasional
Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Nasional
Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Nasional
Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke