Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, pemanggilan itu terkait persoalan polusi udara.
"Benar Menteri LHK Bu Siti Nurbaya dipanggil Bapak Presiden terkait polusi udara," ujar Bey dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
"Selain itu, Bapak Presiden mengingatkan juga bahwa musim kemarau di tahun ini akan lebih panjang karena BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) sudah memberikan prediksi bahwa pada tahun 2023 ini akan mengalami musim kemarau yang lebih panjang dari pada tahun-tahun sebelumnya," katanya lagi.
Oleh karenanya, menurut Bey, Presiden Jokowi minta Kementerian LHK mengantisipasi hal tersebut dengan berkoordinasi dan bekerjasama dengan instansi terkait.
Selain itu, Menteri Siti Nurbaya disebut juga melaporkan mengenai persiapan KTT Iklim COP28 yang akan dilaksanakan di Uni Emirat Arab (UEA) pada akhir 2023.
"Dan juga melaporkan tentang alat-alat monitoring polusi udara yang dimiliki," ujar Bey.
Hindari wartawan
Sebelumnya, awak media yang meliput kegiatan Presiden tidak tahu perihal pemanggilan Menteri LHK Siti Nurbaya.
Kehadiran Menteri Siti ke istana terpantau dari mobil dinas RI 38 terparkir di halaman belakang Istana Negara sekitar pukul 14.20 WIB.
Wartawan Istana Kepresidenan pun segera berkumpul area pilar Istana Negara untuk menunggu Menteri Siti selesai bertemu Presiden.
Namun, sekitar pukul 14.23 WIB, mobil dinas tersebut beranjak meninggalkan area belakang Istana Negara.
Tak lama, tampak mobil dinas RI 38 tersebut masuk dari gerbang depan istana dan melintas di depan wartawan yang sedang menunggu di depan Sekretariat Negara.
Mobil tersebut kemudian melaju lurus ke arah Pintu Bali. Wartawan menunggu hingga Menteri Siti keluar dari Pintu Bali.
Sekitar pukul 15.03 WIB, Mobil RI 38 yang membawa menteri dari Partai Nasdem tersebut akhirnya keluar dari kompleks Istana Kepresidenan.
https://nasional.kompas.com/read/2023/06/16/17383611/panggil-menteri-lhk-ke-istana-jokowi-bahas-polusi-udara-hingga-kemarau