Salin Artikel

Din Syamsuddin: Sebaiknya Pak Jokowi Tak Sering Undang Parpol, Ini Bukan Cawe-cawe Lagi melainkan Atur-atur

Sebab, menurut dia, pilpres bukan program pemerintah yang perlu diatur oleh presiden.

Hal ini diungkapkan Din setelah bertemu Presiden PKS Ahmad Syaikhu di kediamannya di wilayah Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2023).

"Sebaiknya Presiden Jokowi jangan sering undang partai politik, apalagi yang dibicarakannya pilpres. Ini bukan cawe-cawe lagi, tapi sudah atur-atur. Ini bukan sikap kenegarawanan," kata Din, Selasa.

Mulanya, Din membicarakan soal adanya upaya penjegalan terhadap pihak-pihak tertentu untuk maju sebagai calon presiden (capres). Ia menyesalkan adanya upaya-upaya seperti itu.

Menurut dia, upaya tersebut merupakan praktik politik negatif dan bersifat merusak.

Ia menilai, politik penjegalan merupakan cara bagi mereka yang tidak siap bertanding secara adil (fair), positif, dan konstruktif.

"Ini sungguh perbuatan tercela yang jauh dari etika politik. Saya meyakini bila ada seseorang atau sebuah parpol yang dihinakan, didiskreditkan, ini justru membuka pintu bagi rahmat Allah SWT untuk memenangkan," ujar Din.

Dia pun meminta semua pihak untuk menghentikan cara-cara tersebut. Ia meminta semua pihak bermain adil dan jujur.

Din juga mengingatkan agar pemangku amanat alias pemegang kekuasaan tidak melibatkan diri dalam pencapresan.

"Itu tidak menunjukkan seorang negarawan," tutur Din.

Menurut dia, jika ada seorang presiden yang melibatkan diri dalam ranah pencapresan atau menempatkan diri sebagai "king maker", akan membuka praduga dari masyarakat bahwa ada sesuatu yang ingin diraihnya.

"Ini akan menguatkan dugaan dari rakyat, jangan-jangan dalam rangka untuk menyelamatkan diri, untuk menyelamatkan keluarga, untuk menyelamatkan kepentingan khususnya bisnis," kata Din.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/23/20132681/din-syamsuddin-sebaiknya-pak-jokowi-tak-sering-undang-parpol-ini-bukan-cawe

Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke