Hal itu terlihat dari empat survei LSI Denny JA dari Mei dan September 2022 serta Januari dan Mei 2023.
“Dalam satu tahun ini, pertama kali dukungan terhadap Pak Ganjar itu menurun. Kita tahu memang berbagai survei telah menunjukan bahwa tren Ganjar selalu naik namun dalam dua bulan terakhir hampir semua lembaga survei menemukan temuan yang sama ada kecenderungan turunnya elektabilitas Pak Ganjar Pranowo,” kata Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam paparan survei, Jumat (19/5/2023).
“Terutama, setelah beberapa kasus ya. Misalnya, pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah (Piala Dunia U20), beberapa survei setelah itu menunjukan ada tren penurunan dari Pak Ganjar,” ujarnya lagi.
Adjie menjelaskan, survei yang dilakukan pada Mei 2022 menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo berada angka 27,9 persen, berada di bawah Prabowo Subianto yang berada di posisi teratas dengan angka 33,4 persen.
Posisi Gubernur Jawa tengah itu, masih lebih tinggi dibandingkan capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan yang berada di angka 21,4 persen.
Sementara itu, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya naik 4 persen dari 21,4 persen menjadi 21,8 persen pada survei bulan September 2022.
Elektabilitas Ganjar Pranowo terus meningkat di survei yang dilakukan pada Januari 2023, dengan angka 37,8 persen. Angka ini jauh di atas Prabowo yang berada di angka 25,4 persen dan Anies Baswedan yang berada di angka 22,1 persen.
“Di bulan Januari 2023 ini puncaknya elektabilitas Pak Ganjar mampu mencapai 37,8 persen,” kata Adjie.
Namun, angka ini menurun di survei yang dilakukan pada Mei 2023. Posisi teratas diduduki Prabowo dengan elektabilitas 33,9 persen. Sedangkan Ganjar berada di posisi kedua dengan 31,9 persen.
Sementara itu, Anies Baswedan masih tetap berada di posisi ketiga dengan angka 20,8 persen pada bulan Mei ini.
“Jadi angka ini menunjukkan bahwa ini sinyal bagi Pak Ganjar, bagi tim Pak Ganjar, ada tren penurunan terhadap Pak Ganjar di bulan Mei 2023,” ujar Adjie.
"Jadi, yang masih undecided voters angkanya kurang lebih sekitar 13,4 persen," kata Adjie.
Adapun survei dilakukan terhadap 1.200 responden dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner pada 3-14 Mei 2023.
Survei dengan metode multi stage random sampling ini memiliki margin of error sebesar lebih kurang 2,9 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2023/05/19/20255421/survei-lsi-elektabilitas-ganjar-turun-pertama-kalinya-dalam-setahun-terakhir