Ma'ruf berharap, keberadaan KDEKS dapat kembali membangkitkan kejayaan Maluku Utara sebagai pusat produksi rempah yang mendunia.
"Semoga KDEKS Provinsi Maluku Utara menjadi penyokong kebangkitan kembali Maluku Utara sebagai produsen rempah terkemuka di dunia," kata Ma'ruf.
Ia menuturkan, sejarah mencatat bahwa Maluku Utara pernah menjadi pusat produsen rempah yang tersohor dan membuat bangsa-bangsa ropa berlayar jauh demi mendapatkan rempah-rempah.
Wilayah Maluku Utara juga mempunyai andil besar dalam penyebaran dan perkembangan peradaban Islam pada masa Kesultanan Ternate, Kesultanan Tidore, Kesultanan Jailolo dan Kesultanan Baca.
Ma'ruf mengatakan, kejayaan di masa lalu itu tidak boleh hanya menjadi sebuah cerita, tetapi juga menjadi semangat untuk mengembalikan kejayaan Maluku Utara.
"Bagaimana menjadikan kembali Maluku Utara sebagai pusat produksi rempah, semakin maju dengan mengoptimalkan potensi kekayaan hayati, keindahan pemandangan alam dan kekayaan budayanya," ujar Ma'ruf.
Oleh sebab itu, ia berpesan agar KDEKS dapat menggali dan mengembangkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Maluku Utara, terutama dengan memanfaatkan komoditas unggulan seperti pala dan cengkeh.
"Misal untuk pala, tidak hanya diekspor dalam bentuk bahan mentah, pala dapat diolah menjadi minyak atsiri, manisan dan bumbu masak yang dapat diterima konsumen lokal, nasional hingga global," ujar Ma'ruf.
Di samping itu, Ma'ruf juga mendorong KDEKS untuk meningkatkan kemudahan berusaha, kemudahan mendapatkan akses ke lembaga keuangan syariah.
Kemudahan akses pasar, jaringan bisnis yang lebih luas untuk ekspor produk halal, dan penguatan dalam tata kelola perusahaan khususnya UMKM produk halal.
https://nasional.kompas.com/read/2023/05/11/04390031/wapres-harap-kdeks-sokong-kebangkitan-maluku-utara-sebagai-pusat-rempah