Salin Artikel

Menlu: 64 WNI Masih Berada di Sudan, 1 Orang Dirawat di Rumah Sakit

Diketahui, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) tengah berproses mengevakuasi WNI keluar dari negara tersebut dan secara bertahap memulangkannya ke Indonesia, menyusul adanya konflik yang memanas antara Sudan Armed Forces dan Rapid Support Forces sejak 15 April 2023.

"WNI yang mash berada di Sudan adalah 64 orang, termasuk 13 staf KBRI," kata Retno Marsudi dalam konferensi pers di Gedung Nusantara Kemenlu RI, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023).

Ia mengatakan, sebagian besar dari 64 orang itu di luar staf KBRI memang memilih tinggal di sana karena alasan keluarga. Sedangkan satu WNI lainnya masih dirawat di rumah sakit di Port Sudan.

Retno Marsudi mengungkapkan, pihaknya terus memantau maupun mendampingi WNI selama perawatan di Port Sudan.

"Ada satu yang mash dirawat di rumah sakit di Port Sudan, dan kita terus memantau, mendampingi kondisi beliau selama perawatan di Kota Port Sudan. Kita doakan, saya mohon doanya untuk satu warga negara kita yang masih dirawat di rumah sakit di Port Sudan," ujar Retno.

Rinciannya, evakuasi via Jeddah 931 orang; evakuasi via Mesir 15 orang; via Uni Emirat Arab (UAE) 6 orang; dan via Ethiopia berjumlah 3 orang.

Kemudian, jumlah WNI yang telah difasilitasi pulang ke Indonesia adalah 934 orang. Dengan rincian; pemulangan tanggal 27 April mencapai 385 orang; pemulangan 29 April sebanyak 363 orang; dan pemulangan tanggal 30 April sebanyak 75 orang.

Adapun pemulangan pada 1 Mei sebanyak 100 orang, dan pemulangan secara mandiri sebanyak 11 orang.

"WNI yang telah berada di lokasi aman di luar Sudan sebanyak 21 orang, yaitu 2 WNI di Jeddah, 10 WNI di Mesir, 6 WNI di UAE, dan 3 WNI di Ethiopia, seperti yang tadi sudah saya sebutkan," kata Retno.

Lebih lanjut, Retno Marsudi menyampaikan, evakuasi ini dirancang dengan sangat matang. Evakuasi dijalankan melalui sebuah operasi yang senyap dan cepat.

"Kenapa kita selalu memilih operasi yang senyap, karena semua menyangkut masalah safety and security dari WNI yang akan kita evakuasi karena situasi setempat selalu sangat dinamis, sangat cair, dan dapat mengancam keselamatan para WNI," ujar Retno.

Konflik tersebut mengancam situasi keamanan di Sudan, sehingga KBRI Khartoum menetapkan status Siaga II pada tanggal 16 April 2023.

Dengan meningkatnya eskalasi konflik tersebut, pada tanggal 20 April 2023, KBRI Khartoum menetapkan status Siaga I.

Terbaru, Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali mengatakan, pemerintah Sudan membutuhkan bantuan kemanusiaan akibat konflik yang terjadi di negara itu.

Ia mengatakan, bantuan kemanusiaan dibutuhkan mengingat banyaknya rumah sakit yang diserang dan dirusak oleh Rapid Support Forces.

Setidaknya, sekitar 40 persen rumah sakit rusak karena menjadi sasaran penyerangan.

Untuk bantuan kemanusiaan di bidang kesehatan, Yassir berencana menemui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Selain Indonesia, pihaknya juga mencari bantuan dari negara lain yang mampu memberikan dukungan.

"Saya berharap bisa bertemu dengan menteri kesehatan di Indonesia. Dan Insya Allah kami nantikan untuk segera bertemu dengannya," ungkap Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali Mohamed saat ditemui di kediaman Duta Besar Sudan, Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2023).

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/05/16393771/menlu-64-wni-masih-berada-di-sudan-1-orang-dirawat-di-rumah-sakit

Terkini Lainnya

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke